P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Tiga Mahasiswa UIN Walisongo Tewas dalam Banjir Bandang Tubing Jalinggo

Featured Image

Kecelakaan Maut di Tubing Jalinggo, 3 Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Meninggal Dunia

Kabar duka kembali menyelimuti dunia pendidikan di Indonesia. Pada Selasa (4/11), enam mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjadi korban dalam peristiwa banjir bandang yang terjadi di Tubing Jalinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dari keenam korban tersebut, tiga orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan tiga lainnya masih dalam pencarian.

Peristiwa ini terjadi saat sekitar 15 mahasiswa sedang menikmati waktu luang mereka setelah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saat itu, suasana yang semula penuh kegembiraan berubah menjadi mencekam ketika banjir bandang tiba-tiba melanda. Arus air yang deras langsung menghancurkan kebersamaan mereka dan membawa beberapa mahasiswa terbawa arus.

Dari total enam korban, semuanya terseret oleh aliran air yang sangat kuat. Sementara itu, sembilan mahasiswa lainnya berhasil menyelamatkan diri. Menurut informasi yang diberikan oleh Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Iwan Sulistyo, banjir bandang datang secara mendadak dan memperlihatkan kekuatannya yang luar biasa. Ia mengungkapkan bahwa arus air begitu ganas hingga mampu menghanyutkan enam mahasiswa yang sedang beraktivitas di sungai.

Korban yang Ditemukan dan yang Masih Hilang

Dari enam korban yang terseret, tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Mereka adalah Syifa Nadhilah, M. Labib Rizqi, dan Riska Amelia. Jenazah ketiga korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Singorojo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, tiga korban lainnya yang bernama Nabila Yulian Desi, M. Jibril Assyarafi, dan Bima Pranawira masih dinyatakan hilang.

Upaya pencarian dan penyisiran dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kendal, Basarnas Semarang, PMI, FRPB, serta relawan masyarakat. Mereka melakukan penelusuran di sepanjang aliran sungai hingga ke wilayah hilir guna mencari kemungkinan adanya korban yang belum ditemukan.

Kondisi Mahasiswa yang Selamat

Sementara itu, sembilan mahasiswa yang berhasil selamat kini dalam kondisi trauma berat. Mereka ditempatkan di posko KKN dan mendapatkan pendampingan dari pihak terkait. Petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Singorojo, Endah, menjelaskan bahwa para mahasiswa tersebut kini hanya duduk terdiam di tepi sungai, menatap arus tanpa berbicara. Warga setempat kemudian langsung mengevakuasi mereka ke lokasi aman.

Peristiwa ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir. Dalam situasi seperti ini, kesadaran akan keselamatan diri dan lingkungan menjadi hal yang sangat penting.

0

Posting Komentar