P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Proyek KCJB Jadi Sorotan, Prabowo Ingin Kereta Cepat ke Banyuwangi

Featured Image

Presiden Prabowo Subianto Minta Pengembangan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sampai Banyuwangi

Presiden Joko Widodo, atau yang lebih dikenal dengan nama Prabowo Subianto, menyampaikan keinginan agar pengembangan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh tidak hanya sampai Surabaya, Jawa Timur, tetapi juga terus melanjutkan hingga ke Banyuwangi. Hal ini disampaikan setelah menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (3/11/2025).

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menjelaskan bahwa Presiden ingin pengembangan jalur kereta cepat mampu memeratakan pembangunan di berbagai daerah. Ia menegaskan bahwa keinginan tersebut bertujuan untuk membuka akses dan memberikan jalan bagi pemerataan pembangunan.

“Beberapa saat yang lalu, Bapak Presiden menyampaikan kenapa tidak Jakarta-Surabaya, bahkan sampai dengan Banyuwangi. Harapannya akan membuka atau memberikan jalan bagi pemerataan pembangunan,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Selasa (4/11/2025).

AHY menekankan bahwa pengembangan jalur Whoosh diharapkan bisa mendorong keadilan dan pemerataan wilayah, sehingga tidak ada masyarakat yang tertinggal dan tidak terjangkau. Dalam hal ini, pemerintah dan Danantara sedang melakukan negosiasi terkait utang proyek strategis nasional (PSN) senilai US$7 miliar.

Pemerintah dan Danantara tengah berupaya untuk mengajukan restrukturisasi utang proyek tersebut. AHY, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Danantara, menyebut bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pihak Tiongkok selaku pemberi piutang kepada Indonesia melalui China Development Bank (CDB). Ia menambahkan bahwa urusan pengembangan jalur Whoosh akan dilakukan lebih intensif setelah negosiasi restrukturisasi utang selesai.

Selain negosiasi dengan Tiongkok, pemerintah dan Danantara juga sedang bernegosiasi untuk ikut menyertakan APBN dalam pelunasan utang. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah dengan menyerahkan prasarana Whoosh kepada pemerintah.

“Dan pada akhirnya kalau itu sudah selesai, kalau itu sudah bisa kita carikan solusi yang terbaik, barulah kita secara bersamaan juga mengembangkan kereta cepat untuk jalur-jalur berikutnya,” pungkas AHY.

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan bahwa jalur Whoosh akan diteruskan dari Bandung menuju Kertajati, Purwokerto, Purworejo, Cilacap, Solo hingga Surabaya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya telah belajar dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. “Kita sudah tahu juga mengalami pelajaran [dari proyek Kereta Cepat]. Jangan bikin banyak tunnel [terowongan], karena tunnel mahal. Jangan banyak pembebasan tanah, untuk apa? Kita align [sejajarkan] aja jalan kereta api atau jalan mobil yang ada,” ujar Luhut, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Kereta Cepat, Oktober 2025 lalu di Jakarta.

Rencana Pengembangan Jalur Kereta Cepat yang Lebih Luas

Dengan rencana pengembangan jalur kereta cepat yang lebih luas, pemerintah berharap dapat menciptakan koneksi transportasi yang lebih efisien dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Proyek ini bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga tentang memastikan semua daerah mendapatkan akses yang sama terhadap fasilitas transportasi modern.

Pengembangan jalur Whoosh dari Jakarta ke Banyuwangi akan menjadi langkah penting dalam memperluas jaringan transportasi darat yang cepat dan efisien. Dengan adanya jalur ini, perjalanan antar kota akan menjadi lebih mudah dan hemat waktu, serta meningkatkan mobilitas ekonomi masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu lingkungan dan masyarakat sekitar. Pemilihan rute dan desain proyek akan dilakukan dengan pertimbangan yang matang agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.

Strategi untuk Masa Depan Transportasi

Dalam rangka memperkuat sistem transportasi nasional, pemerintah juga akan terus memperluas jaringan kereta cepat ke daerah-daerah lain. Dengan demikian, tidak hanya kota-kota besar yang akan mendapat manfaat, tetapi juga kota-kota kecil dan daerah terpencil akan memiliki akses yang lebih baik terhadap fasilitas transportasi.

Proyek-proyek seperti ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Dengan koneksi yang lebih baik, daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau akan menjadi lebih mudah diakses, sehingga meningkatkan investasi dan pengembangan ekonomi lokal.

Selain itu, pemerintah juga akan terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk investor asing dan lembaga keuangan internasional. Dengan kerja sama yang baik, proyek-proyek infrastruktur strategis seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

0

Posting Komentar