
Profil Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Aktif dalam Organisasi dan Politik
Abdul Wahid adalah tokoh politik yang kini menjabat sebagai Gubernur Riau. Ia lahir pada 21 November 1980 di Dusun Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Usianya saat ini mencapai 44 tahun (per November 2025). Abdul Wahid memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, baik dari pesantren maupun perguruan tinggi.
Pendidikan formalnya dimulai dari Sekolah Dasar Negeri Sei Simbar pada tahun 1994, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Sei Simbar pada 1997, dan Manajemen Agama Negeri (MAN) Bukittinggi pada 2000. Setelah itu, ia melanjutkan studi S1 di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau dengan jurusan Pendidikan Agama Islam hingga lulus pada 2004. Selain itu, ia juga pernah menimba ilmu di pondok pesantren, yang memperkuat dasar pemikiran dan nilai-nilai religiusnya.
Awal Karier Politik dan Partisipasi dalam Organisasi
Sejak tahun 2002, Abdul Wahid aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan dan keislaman. Ia tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Nahdlatul Ulama (NU), serta bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam organisasi tersebut, ia mengemban berbagai jabatan penting, seperti Wakil Sekretaris DPW PKB Riau (2002–2009), Sekretaris Dewan Tanfidz DPW PKB Riau (2006–2011), dan Wakil Ketua Tanfidziah PWNU Riau (2011–2017).
Langkah politiknya dimulai dari DPRD Provinsi Riau. Ia pertama kali terpilih sebagai anggota DPRD pada Pemilu 2009 dan kemudian menjabat sebagai Ketua Fraksi Gabungan, serta Ketua Fraksi PKB DPRD Riau selama dua periode (2009–2014 dan 2014–2019). Pada tahun 2011, ia dipercaya memimpin DPW PKB Provinsi Riau, jabatan yang masih ia emban hingga sekarang.
Pencapaian di Pemilu dan Keberhasilan Karier
Karier politik Abdul Wahid semakin menanjak ketika ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Riau II pada Pemilu 2019. Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih dengan perolehan suara tertinggi di antara calon legislatif asal Riau. Namun, ia memilih untuk tidak melanjutkan masa jabatannya di Senayan dan beralih ke dunia pemerintahan daerah.
Pada Pilkada Riau 2024, Abdul Wahid maju bersama SF Hariyanto, mantan Penjabat Gubernur sekaligus Sekretaris Daerah Provinsi Riau. Mereka dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau ke-15 pada 20 Februari 2025.
Kontroversi Terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT)
Provinsi Riau kembali menjadi sorotan nasional setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025). Sepuluh orang diamankan dalam operasi tersebut, termasuk pejabat dinas, kepala unit pelaksana teknis (UPT), sopir, dan pengusaha rekanan proyek.
Nama Gubernur Riau Abdul Wahid juga santer diberitakan terjaring dalam OTT tersebut. Namun, Plt Kepala Diskominfotik Riau, Teza Darsa, menegaskan bahwa pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai OTT tersebut. Ia menyatakan bahwa Abdul Wahid hanya dimintai keterangan oleh tim penyidik KPK untuk memperjelas alur pemeriksaan.
“Kami luruskan, Bapak Gubernur tidak ditangkap. Beliau hanya dimintai keterangan oleh penyidik KPK terkait kegiatan pemeriksaan. Begitu juga Wakil Gubernur, beliau juga hanya dimintai keterangan,” kata Teza Darsa.



Posting Komentar