P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Alasan Agus Suparmanto Klaim Kepemimpinan PPP, Bukan Mardiono

Featured Image

Dualisme Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Muktamar X

Pada perhelatan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terjadi dualisme antara dua kubu yang saling klaim menjadi Ketua Umum PPP. Acara digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (27/9/2025). Dua tokoh utama yang bersaing adalah Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto.

Agus Suparmanto menegaskan bahwa dirinya resmi terpilih sebagai Ketua Umum PPP berdasarkan aturan yang berlaku selama Muktamar. Ia mengatakan bahwa klaim yang dilakukan oleh pihak lain merupakan hak warga negara. Namun, ia menekankan bahwa proses pemilihan telah sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan.

"Apabila terjadi klaim, ya itu hak warga negara untuk mengklaim tapi memang kita mengikuti aturan yang berlaku," ujarnya di Hotel Discovery, Jakarta Utara, Minggu (28/9/2025).

Ia juga menyebut bahwa dinamika dalam organisasi adalah hal yang wajar. Meski begitu, ia tetap mengklaim bahwa dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PPP hasil Muktamar X. "Memang kan ini dinamika ada perbedaan otomatis proses ini kita sesuaikan ataupun ikut aturan-aturan yang berlaku," tambahnya.

Agus juga menjelaskan bahwa proses Muktamar X telah dijelaskan secara detail oleh panitia sejak awal hingga akhir. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera mendaftarkan kepengurusan baru PPP ke Kementerian Hukum dan HAM.

Peristiwa Pemilihan Ketua Umum PPP

Sebelumnya, diberitakan bahwa Muhammad Mardiono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar X di Ancol, Jakarta Utara. Pemilihan tersebut sempat diwarnai ketegangan saat pembukaan muktamar berlangsung, bahkan beberapa kader terlibat dalam aksi adu jotos.

Amir Uskara, pimpinan sidang Muktamar X PPP, menyampaikan ucapan selamat kepada Mardiono atas terpilihnya secara aklamasi. Ia mengungkapkan bahwa terdapat sedikit dinamika dalam acara tersebut. Menurutnya, Mardiono didukung oleh 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP se-Indonesia.

"Ketua DPW yang sudah bersama-sama dengan kami dalam ruang sidang, memang tadi diganggu oleh segelintir sehingga membuat dinamika tinggi terjadi di ruang sidang," kata Amir.

Setelah pembukaan, sidang dilakukan secara tertutup. Amir menambahkan bahwa Mardiono diberi kesempatan untuk menyusun kepengurusan bersama delapan formatur yang telah terbentuk. Delapan formatur tersebut terdiri dari lima perwakilan dari DPW dan tiga dari DPP.

Klaim Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP

Sementara itu, Agus Suparmanto juga terpilih sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030 secara aklamasi dalam Muktamar X yang digelar di Mercure Ancol, Jakarta, pada Minggu (28/9/2025) dini hari. Proses pemilihan ini berlangsung setelah pimpinan sidang paripurna Muktamar X, Qoyum Abdul Jabbar, bertanya kepada seluruh peserta muktamar.

Seluruh muktamirin, yang merupakan perwakilan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC), menyampaikan dukungan untuk aklamasi dalam pemilihan Ketua Umum PPP. "Dengan ini ditetapkan Bapak Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan masa bakti 2025-2030," ujar Qoyum Abdul Jabbar di arena utama Muktamar X PPP.

Sebelumnya, Qoyum Abdul Jabbar membuka pendaftaran calon Ketua Umum PPP. Saat itu, Agus Suparmanto didampingi oleh sejumlah perwakilan DPW dan DPC mendaftar sebagai calon Ketua Umum. Ia juga menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) PPP sebagai syarat pendaftaran kepada pimpinan sidang dan muktamirin yang hadir.

"Kandidat tunggal calon ketua umum," ujar Qoyum Abdul.

0

Posting Komentar