P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

6 Weton Berbahaya yang Perlu Anda Waspadai Menurut Primbon Jawa

Featured Image

Weton dengan Sisi Gelap yang Tidak Boleh Dihindari

Dalam tradisi Jawa, weton tidak hanya sekadar hitungan hari lahir, melainkan memiliki makna mendalam terkait sifat dan nasib seseorang. Primbon Jawa mengajarkan bahwa setiap weton memiliki kekuatan spiritual dan karakteristik unik yang bisa membawa kedamaian atau bahaya jika tidak dikelola dengan baik. Ada beberapa weton yang diketahui memiliki sisi gelap yang mematikan, dan pemiliknya bisa menjadi sahabat setia jika dihargai, tetapi berpotensi menimbulkan malapetaka jika disakiti.

Berikut adalah 6 weton yang dianggap memiliki sifat gelap yang perlu diwaspadai menurut primbon Jawa:

Selasa Kliwon – Si Penghancur dalam Senyap

Selasa Kliwon dikenal memiliki kekuatan spiritual yang tajam dan diam-diam. Meskipun dari luar tampak tenang dan dingin, mereka menyimpan energi besar yang bisa menghancurkan lawannya tanpa harus berteriak atau menunjukkan kemarahan secara fisik. Bahaya terbesar dari Selasa Kliwon terletak pada kemampuannya mendoakan kehancuran lawannya. Ketika hatinya dilukai, mereka tidak melawan dengan tangan, melainkan mengandalkan doa yang diyakini mampu membuat semesta bergerak untuk menjatuhkan orang yang mengecewakannya. Inilah sebabnya mereka disebut sebagai penghancur dalam senyap.

Jumat Legi – Si Pemikat yang Berbahaya

Weton Jumat Legi dikenal memiliki aura karismatik yang memikat siapa saja. Mereka bisa menjadi sosok yang menawan dan mudah membuat orang lain terkesima. Namun di balik daya tarik itu, tersembunyi sisi gelap yang bisa berubah mematikan jika mereka merasa dikhianati. Jumat Legi dikenal pandai memainkan peran dan tidak meledak-ledak saat menyimpan dendam, melainkan mengatur strategi halus yang membuat lawannya kalah tanpa menyadari prosesnya. Bahayanya, semua terjadi dengan senyuman manis yang mematikan. Kekuatan utama weton ini adalah kemampuannya mengendalikan orang lain dengan pesona, sehingga lawan tidak sadar sedang dijatuhkan.

Rabu Wage – Si Licik yang Berbisa

Rabu Wage tampak ramah dan penuh senyum dari luar, namun primbon Jawa menyebut weton ini memiliki kelicikan yang bisa menjadi racun mematikan bagi lawannya jika digunakan salah. Mereka dikenal penuh perhitungan dan cerdas dalam menyusun strategi. Bahaya utama Rabu Wage terletak pada kemampuannya menyerang secara diam-diam. Mereka tidak suka konfrontasi frontal, melainkan menunggu waktu yang tepat untuk membalas. Bagaimana pun, kecerdikan yang mereka miliki juga bisa menjadi kekuatan besar jika digunakan dengan bijak. Rabu Wage bisa menjadi sekutu yang tangguh dalam menghadapi masalah.

Selasa Pon – Si Api yang Meledak Tanpa Sinyal

Berbeda dengan weton lain yang lebih senyap, Selasa Pon dikenal memiliki sifat berapi-api dan meledak-ledak. Mereka penuh energi, emosional, dan sulit menahan amarah ketika tersakiti. Primbon Jawa menilai mereka sebagai sosok yang reaksinya eksplosif dan sulit diprediksi. Ketika marah, Selasa Pon bisa langsung bereaksi keras tanpa memberikan peringatan. Energi panasnya menyala tanpa kontrol. Namun, jika mampu mengendalikan amarah, Selasa Pon bisa menjadi sosok yang menginspirasi dengan semangat juang tinggi dan daya dorong besar.

Minggu Legi – Si Pemimpin Penuh Strategi

Weton Minggu Legi dikenal sebagai sosok berkarisma, penuh wibawa, dan sering dipandang sebagai pemimpin alami. Namun, primbon Jawa menyebut mereka memiliki sisi gelap yang membuat mereka berbahaya jika dijadikan musuh. Mereka tidak meluapkan amarah secara langsung, melainkan menyusun strategi terencana untuk menjatuhkan lawannya. Balasan mereka tidak datang seketika, tetapi lebih halus dan sistematis. Namun, ketika berada di sisi yang benar, Minggu Legi bisa menjadi pelindung luar biasa.

Kamis Kliwon – Si Pendendam Diam-Diam

Kamis Kliwon dikenal sebagai sosok yang tenang, penuh perasaan, dan memiliki energi spiritual kuat. Di balik ketenangannya, tersimpan potensi balas dendam yang sangat berbahaya. Ketika tersakiti, mereka tidak menunjukkan amarah secara frontal, melainkan lebih banyak berdiam diri dan menyerahkan segalanya pada doa serta energi semesta. Konon, balasan yang datang bisa jauh lebih menyakitkan daripada serangan langsung. Namun, sisi spiritual yang kuat juga bisa menjadikan mereka penolong luar biasa jika digunakan dengan bijak.

0

Posting Komentar