P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Afghanistan Putus Koneksi Internet: Bank Tidak Beroperasi, Negara Sunyi, Layanan Publik Terhenti!

Featured Image

Kekacauan Akibat Pemadaman Internet Nasional di Afghanistan

Pemadaman internet dan layanan telekomunikasi nasional di Afghanistan telah menyebabkan jutaan warga kehilangan akses ke berbagai layanan penting, termasuk komunikasi, perbankan, dan layanan publik. Peristiwa ini terjadi pada Senin malam dan berlanjut hingga Selasa, dengan konfirmasi dari berbagai kelompok pemantau seperti NetBlocks, Kentik, dan Proton VPN.

Sebelumnya, Taliban hanya memblokir koneksi fiber optik di enam provinsi dengan alasan memerangi "tindakan tidak bermoral." Namun, kali ini tindakan yang dilakukan lebih ekstrem karena semua jalur komunikasi terputus. Masyarakat masih bisa mengakses internet melalui layanan seluler, tetapi situasi tersebut tidak cukup untuk mengatasi dampak yang luas.

Bandara Kabul tampak kosong, tanpa ada pesawat yang datang atau berangkat. Platform pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan beberapa penerbangan dibatalkan, sementara banyak lainnya ditandai sebagai "tidak diketahui." Sistem perbankan, pengiriman makanan, dan pendidikan daring juga terganggu. Beberapa situs web kementerian offline, stasiun televisi tidak dapat mengudara, dan kantor berita internasional AP dan AFP tidak dapat menghubungi biro mereka di Kabul.

Taliban, yang sangat bergantung pada media sosial dan aplikasi perpesanan untuk komunikasi domestik dan internasional, belum memberikan respons atas situasi ini. Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) meminta pihak berwenang segera memulihkan layanan. UNAMA menyatakan bahwa pemadaman memiliki konsekuensi luas, termasuk gangguan sistem keuangan, penerbangan, perawatan medis, dan pengiriman uang.

Sistem telekomunikasi menjadi sangat penting selama masa bencana. Pemadaman internet ini terjadi tepat saat gempa bumi terjadi di bagian timur Afghanistan. Selain itu, proses pemulangan massal pengungsi dari negara-negara tetangga juga terganggu. UNAMA menulis bahwa pemadaman internet telah membahayakan nyawa.

Indrika Ratwatte, koordinator kemanusiaan PBB, menyatakan bahwa pemutusan koneksi internet membuat badan PBB dalam situasi yang sangat buruk karena telepon rumah juga terputus. Untuk sementara, PBB beralih ke radio dan koneksi satelit agar operasi tetap bisa berjalan. Ratwatte mengatakan bahwa mereka telah mencoba menghubungi otoritas terkait, tetapi bahkan para pejabat pun kesulitan berkomunikasi satu sama lain.

PBB belum diberi tahu alasan pemadaman tersebut, meskipun sumber-sumber informal mengatakan bahwa pemadaman ini mungkin hanya berlangsung sebentar. "Tetapi kami belum menerima pemberitahuan secara resmi," ujarnya.

Terputusnya koneksi internet secara nasional membuat warga Afghanistan di dalam maupun luar negeri kesulitan. Sofia Ramyar, aktivis hak-hak perempuan, menyatakan bahwa pemadaman ini telah mengisolasi banyak orang, terutama perempuan, membungkam suara-suara, dan mengubah seluruh bangsa menjadi zona gelap digital.

Nilofar Ayoubi, jurnalis dan aktivis, berhasil menghubungi ibunya selama lebih dari sembilan jam karena pemadaman tersebut. "Afghanistan kembali ke Zaman Batu," katanya. Pemerintah di seluruh dunia semakin sering menggunakan pembatasan internet untuk membungkam perbedaan pendapat selama krisis politik dan menekan kebebasan berbicara.

Awal bulan ini, Nepal membatasi akses ke 26 platform - termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, Signal, YouTube, dan X - yang memicu bentrokan keras antara demonstran Gen Z dan polisi.

0

Posting Komentar