
Film horor Indonesia berjudul Sukma telah tayang sejak 11 September lalu. Film karya Tiger Wong Entertainment ini sukses mencetak 560.639 penonton, pencapaian luar biasa di tengah persaingan ketat dengan film horor internasional populer, The Conjuring.
Produser sekaligus sutradara film Sukma, Baim Wong, mengatakan bahwa pencapaian ini bukan proses instan.
"Penulisan skenario memakan waktu hampir satu setengah tahun, sementara proses produksi hingga rilis, butuh waktu sekitar satu tahun penuh," kata Baim Wong dalam keterangannya.
Fokus pada Kualitas, Bukan Popularitas
Salah satu kunci keberhasilan Sukma terletak pada pemilihan aktor. Baim mengungkap bahwa pemain dipilih bukan karena nama besar, melainkan kemampuan akting mereka.
"Pemain yang kami pilih bukan karena mereka terkenal, tetapi karena kemampuan mereka. Jika ditonton, penonton akan langsung memahami mengapa mereka cocok dengan peran masing-masing," kata Baim.
Selain itu, kualitas produksi dikerjakan secara serius dengan proses grading, warna, hingga musik menggunakan standar profesional. Para aktor pun tampil totalitas dalam mendalami karakter masing-masing.
Bukti Kekuatan CGI Lokal
Tidak hanya akting, Sukma juga menonjol melalui penggunaan CGI. Proses pembuatan efek visual memakan waktu delapan bulan demi menghadirkan kualitas setara film internasional.
"Kami mengambil risiko besar untuk mengerjakan film ini. Tapi kami ingin membuktikan bahwa CGI buatan Indonesia bisa seindah itu," kata Baim.
Dengan pencapaian lebih dari setengah juta penonton, Baim berharap Sukma semakin dikenal dan diapresiasi secara luas.
"Harapan kami, Sukma bisa semakin dikenal dan disejajarkan dengan film-film internasional," tutup Baim.
Film Sukma dibintangi oleh sejumlah aktris dan aktor ternama seperti Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, Kimberly Ryder, Asri Welas, Khrisna Keitaro, Anna Jobling, dan Fedi Nuril.
Film Sukma menceritakan tentang Arini (Luna Maya) yang pernah hidup dalam pahitnya pernikahan bersama Hendra (Fedi Nuril). Setelah lama terpuruk, akhirnya ia menemukan kebahagiaan baru bersama Pram (Oka Antara).

Arini kini tinggal bersama Pram dan putranya, Iyan, yang lahir dari pernikahan sebelumnya dengan Hendra. Untuk memulai lembaran baru, mereka pindah ke sebuah kota kecil dan tinggal di rumah tua yang terlihat tenang.
Namun, harapan itu berubah menjadi bencana ketika mereka menemukan sebuah cermin kuno di ruang rahasia rumah, yang dipercaya memiliki kekuatan yang mampu mengembalikan masa muda dengan konsekuensi yang menakutkan.
Sejak saat itu, keluarga Arini dihantam oleh teror gaib. Suara-suara misterius muncul tanpa sumber, bayangan manusia terlihat di permukaan kaca, hingga penampakan menakutkan perlahan mengambil ketenangan yang mereka idamkan.
Posting Komentar