P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Mengenal JakJazz, Festival Jazz Pertama di Indonesia

Featured Image

Sejarah dan Perkembangan JakJazz

Jakarta International Jazz Festival atau JakJazz kembali hadir dalam waktu dekat. Festival musik jazz ini merupakan yang pertama di Indonesia sebelum munculnya Java Jazz Festival, Prambanan Jazz Festival, dan Bromo Jazz Festival. JakJazz pertama kali diselenggarakan di Ancol, Jakarta pada tahun 1988 dan mengundang berbagai musisi baik dalam maupun luar negeri.

Penggagas JakJazz: Ireng Maulana

Festival ini digagas oleh legenda musik jazz Tanah Air, Ireng Maulana. Biasanya, JakJazz berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mulai dari Jumat hingga Ahad. Meskipun penampil tidak hanya jazz, tetapi juga genre lain, headline dan mayoritas penampil tetap berasal dari musisi jazz.

Pada gelaran pertamanya pada 1988, JakJazz menampilkan lebih dari 150 penampil dalam dan luar negeri. Beberapa nama yang terlibat antara lain Ireng Maulana All Star, Phil Perry, dan Karimata. Informasi ini diperoleh dari staf JakJazz, Bitha, melalui unggahan Instagram resmi JakJazz.

Setelah edisi pertama pada 1988, JakJazz kembali diselenggarakan pada 1991 dan berlanjut di Plaza Timur Senayan pada 1993 hingga 1995. Pada 1996, festival ini diadakan di Pasar Festival Kuningan, Jakarta hingga 1997. JakJazz terakhir kali dilaksanakan pada 2014, lalu hidup kembali lewat prafestival JakJazz 2020 pada akhir 2019, tiga tahun setelah kematian Ireng Maulana pada 6 Maret 2016.

Penampilan yang Tidak Terlupakan

Salah satu penampilan paling memorable adalah saat gelaran JakJazz 1991 yang digelar di Ancol. Band jazz fusion asal Jepang membawakan lagu ciptaan maestro keroncong, Gesang, "Bengawan Solo," di depan ribuan penonton JakJazz.

Selama rentang tahun 2006 hingga 2012, JakJazz terselenggara rutin dan menjadi pusat festival jazz Indonesia. Selama enam tahun itu, JakJazz mampu menyajikan pegelaran sebanyak lima kali.

Dari 2006 hingga 2008, JakJazz diselenggarakan di akhir November selama tiga hari di Istora Senayan, Jakarta. Pada 2010, festival ini diadakan di Mall Gandaria, Jakarta, sedangkan pada Oktober 2012 kembali digelar di Istora Senayan.

Musisi Jazz Dunia Berkumpul di JakJazz

JakJazz adalah tempat berkumpulnya para maestro jazz Tanah Air dan luar negeri. Pada 2006, deretan musisi papan atas seperti Bubi Chen, Ireng Maulana & Kiboud Maulana, Indra Lesmana, Trisum, Idang Rasjidi, Elfa’s Bossas, Maliq & D’Essentials, Oele Pattiselanno, Belinda Moody, Buzz Bros, Benny Likumahuwa, Andien, Tompi, dan Sova menampilkan aksi terbaik mereka.

Pada 2007, para musisi jazz yang berpartisipasi memperoleh kesempatan untuk menampilkan lagu-lagu dan keahlian mereka di tujuh panggung yang disediakan yakni Super Premium Stage, Big Stage 1, Big Stage 2, Garden Stage, Impro Stage, Ireng Maulana Jazz Lounge, dan Jajan Jazz.

Pada 2008, JakJazz justru menghadirkan deretan musisi mancanegara seperti Yellowjackets feat Tohpati, Peabo Bryson, Abraham Laboriel, Boi Akih, Mike del Ferro, Daniel Sahuleka dari Belanda, Michelle Nicole dari Australia, Djabe dari Hungaria, Kyoto Jazz Massive dari Jepang, Lica Cecato dari Brasil, Ray Harris & the Fusion Experience dari Inggris, Eye2Eye Jazz Mix dari Malaysia, Roland Tchakounté dari Perancis, Smoma dan Andrae Crouch dari Italia.

Siteplan Festival yang Unik

Selain itu, JakJazz sejak 2006 juga telah membuat siteplan festival, seperti halnya gelaran festival musik modern. Dari gambar bangunan dua dimensi yang diunggah di akun Instagram @jakjazzid, menunjukkan penataan dan tata letak festival dan panggung digambar menggunakan tangan tanpa digital.

Pada 2006, siteplan JakJazz digambar tangan oleh seniman asal Jakarta, Kismono. “Seru kali ya kalau JakJazz kami bikin Siteplan yang lukisan tangan lagi. Untuk JakJazz selanjutnya kapan, stay tune terus dan jangan lupa follow kami,” katanya mengakhiri video.

0

Posting Komentar