P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Siswi Pulang Sekolah dengan Mata Lebam, Orang Tua Curiga pada Guru Wanita, Fakta Terungkap

Featured Image

Kasus Siswi SD di Palembang dengan Mata Lebam: Penjelasan Dokter dan Pihak Sekolah

Sebuah kejadian yang menimpa seorang siswi SD di Palembang akhirnya terungkap setelah dilakukan pemeriksaan medis dan klarifikasi dari berbagai pihak. Kejadian ini awalnya membuat orangtua korban curiga bahwa anaknya mengalami kekerasan di sekolah, sehingga melaporkannya ke pihak berwajib.

Siswi tersebut bernama F (7 tahun), yang saat itu duduk di kelas 2 SDN 150 di Gandus, Palembang. Saat pulang sekolah, mata F terlihat lebam dan merah, sehingga memicu kekhawatiran orangtuanya. Orangtua korban, Sukirnawati atau Erna, langsung melaporkan kejadian ini ke polisi, karena menduga ada tindakan kekerasan oleh guru.

Menurut pengakuan ibu korban, ia melihat mata anaknya lebam dan merah saat menjemputnya dari sekolah. Ia kemudian masuk ke dalam kelas untuk menanyakan penyebab kondisi mata anaknya. Dari teman-teman korban, ia mendapatkan informasi bahwa F tidak dipukul oleh teman-teman, namun justru diduga dipukul oleh seorang guru wanita. Kecurigaan ini semakin bertambah ketika beberapa guru memberikan respons yang tidak menyenangkan.

Pihak guru dan sekolah membantah adanya kekerasan. Mereka menegaskan bahwa tidak ada kejadian pemukulan atau kekerasan di dalam kelas. Bahkan, seorang guru yang mengajar F mengaku tidak mengetahui adanya kejadian seperti itu. Ia menyatakan bahwa F selama di kelas tidak pernah mengalami apa pun, termasuk kekerasan.

Kasus ini juga sampai ke telinga Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. Ia langsung mengunjungi sekolah korban dan meminta penjelasan lebih lanjut. Selain itu, ia juga menjamin bahwa biaya pengobatan F akan ditanggung oleh pemerintah kota.

Penjelasan Dokter tentang Mata Merah dan Lebam

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menilai bahwa mata lebam pada F bukan disebabkan oleh pukulan. Menurut dr Riani Erna SpMK, spesialis mata dari Rumah Sakit Fatimah dan RSMH, jika ada kekerasan maka biasanya hanya satu mata yang terkena. Namun, pada kasus F, kedua matanya mengalami peradangan dan merah.

Dokter menjelaskan bahwa mata merah dan bengkak bisa disebabkan oleh infeksi atau virus. Hal ini diperkuat dengan riwayat medis korban yang sempat demam sebelum mata merah dan bengkak. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi radang dan pembuluh darah pecah, yang membuat mata terlihat merah dan berdarah.

Selain itu, dokter juga menyarankan agar orang tua tidak mengucek mata secara berlebihan, karena bisa menggores kornea dan mengganggu penglihatan. Dalam hal ini, F disarankan untuk istirahat yang cukup, minum air putih, serta segera berobat ke dokter.

Penyebab Lain yang Dikaitkan

Beberapa pihak mencoba menghubungkan kondisi mata F dengan kebiasaan bermain HP. Namun, menurut penuturan orang tua, F bukanlah anak yang sering menggunakan gawai. Oleh karena itu, alasan ini dinilai tidak tepat sebagai penyebab mata merah dan bengkak.

Selain itu, dokter Puskesmas Gandus juga menyebut bahwa F pernah dibawa ke puskesmas pada 27 Oktober lalu. Saat itu, F sempat demam dan mata kiri sedikit merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan gejala batuk rejan atau pertusis, yaitu penyakit pernapasan yang sangat menular dan ditandai dengan batuk hebat.

Penyelesaian Kasus

Polrestabes Palembang telah menerima laporan dari orangtua korban dan akan segera melakukan penyelidikan. Tim Satreskrim Polrestabes Palembang, unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) akan memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Palembang juga sudah meminta keterangan dari guru dan siswa di kelas F. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ada kejadian kekerasan yang terjadi di dalam kelas.

Secara keseluruhan, kasus ini menunjukkan pentingnya keterbukaan antara orangtua, guru, dan pihak medis dalam menangani isu kekerasan di lingkungan pendidikan. Dengan adanya pemeriksaan medis dan klarifikasi dari berbagai pihak, kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.

0

Posting Komentar