P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

10 Orang Terkaya Indonesia November 2025, Haryanto Tjiptodihardjo Kembali Muncul

Featured Image

Perubahan dan Peningkatan Kekayaan Orang Terkaya di Indonesia

Pada awal bulan November, para pengusaha terkaya di Indonesia kembali menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam kekayaan mereka. Banyak dari mereka mengalami peningkatan yang cukup mencolok dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Para tokoh ini berasal dari berbagai bidang industri, seperti energi, keuangan, manufaktur, dan lainnya.

Salah satu yang memimpin daftar adalah Prajogo Pangestu, yang saat ini memiliki kekayaan sebesar US$41,5 miliar, meningkat dari US$41 miliar pada awal bulan lalu. Di tingkat dunia, ia berada di posisi ke-39, naik dari posisi ke-43 sebelumnya.

Di posisi kedua, Low Tuck Kwong masih memegang peringkat teratas di sektor energi. Dengan kekayaan sebesar US$25,4 miliar, ia berada di posisi ke-90 dunia. Sementara itu, R. Budi Hartono, yang berada di posisi ketiga di Indonesia, memiliki kekayaan sebesar US$22 miliar. Ia juga naik ke posisi ke-107 dunia.

Michael Hartono, yang berada di posisi keempat, memiliki kekayaan sebesar US$21,1 miliar. Ia bersama saudaranya, R. Budi Hartono, memiliki sumber kekayaan utama dari Bank Central Asia dan bisnis tembakau. Keluarga Tahir, yang berada di posisi kelima, memiliki kekayaan sebesar US$12,1 miliar. Mereka juga aktif dalam bisnis perbankan, properti, dan media.

Berikut adalah daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes per 4 November 2025:

1. Prajogo Pangestu: US$41,5 miliar

Prajogo Pangestu memulai bisnisnya dari industri kayu pada akhir tahun 1970-an. Ia kemudian mendirikan Barito Pacific Timber, yang kemudian melantai di bursa pada tahun 1993. Perusahaan tersebut berganti nama menjadi Barito Pacific, dan menjual bisnis kayunya pada tahun 2007. Selanjutnya, perusahaan beralih ke industri petrokimia dengan mengakuisisi 70% saham Chandra Asri. Pada tahun 2023, ia mendaftarkan anak perusahaan energi terbarukan, Barito Renewables Energy, di bursa.

2. Low Tuck Kwong: US$25,4 miliar

Low Tuck Kwong, yang dikenal sebagai Raja Batu Bara, membangun kekayaannya dari perusahaan batu bara Bayan Resources. Ia juga mengendalikan Metis Energy, sebuah perusahaan energi terbarukan Singapura, serta memiliki saham di beberapa perusahaan lainnya.

3. R. Budi Hartono: US$22 miliar

R. Budi Hartono bersama Michael Hartono memiliki sumber kekayaan utama dari investasi di Bank Central Asia dan bisnis tembakau. Mereka juga membeli saham BCA setelah keluarga Salim kehilangan kendali bank tersebut selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.

4. Michael Hartono: US$21,1 miliar

Michael Hartono, saudara dari R. Budi Hartono, memiliki sumber kekayaan yang sama, yaitu dari investasi di Bank Central Asia dan bisnis tembakau. Djarum, salah satu produsen rokok kretek terbesar di Indonesia, merupakan bagian dari bisnis keluarga ini.

5. Tahir dan Keluarga: US$12,1 miliar

Dato' Sri Tahir adalah pendiri Mayapada Group, yang bergerak di bidang perbankan, layanan kesehatan, media, dan properti. Keluarganya juga memiliki saham di Bank Mayapada dan Maha Properti Indonesia.

6. Otto Toto Sugiri: US$11,4 miliar

Otto Toto Sugiri, pendiri DCI Indonesia, mengalami penurunan kekayaan dalam sebulan terakhir. Ia membangun perusahaan ini pada tahun 2011 dan mengembangkannya menjadi operator pusat data terbesar di Indonesia.

7. Sri Prakash Lohia: US$8,6 miliar

Sri Prakash Lohia, pengusaha asal India, memiliki kekayaan dari produksi pupuk dan polimer. Ia juga mendirikan Indorama Corp, yang kini menjadi produsen benang pintal besar di Indonesia.

8. Marina Budiman: US$8,2 miliar

Marina Budiman, pendiri DCI Indonesia, juga menjadi presiden komisaris perusahaan tersebut. Ia bersama Otto Toto Sugiri membangun DCI pada tahun 2011.

9. Haryanto Tjiptodihardjo: US$7 miliar

Haryanto Tjiptodihardjo mengelola Impack Pratama Industri, produsen atap berbasis polimer terbesar di Indonesia. Ia juga menjual Mulford Holdings senilai US$53 juta kepada perusahaan induknya.

10. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono: US$5,4 miliar

Lim Hariyanto Wijaya Sarwono memiliki kekayaan dari kepemilikan saham mayoritas di Bumitama Agri, perusahaan minyak sawit yang terdaftar di bursa Singapura. Putranya, Lim Gunawan Hariyanto, menjadi CEO Harita Group.

0

Posting Komentar