P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Ditinggal Orangtua, 2 Siswa SD Bangkalan Juara Seni Pantomim

Featured Image

Dua Siswa SD yang Berprestasi di Bidang Pantomim Meski Tinggal Jauh dari Orangtua

Siti Rahmah (10) dan Ahmad Fauzan Adhimah (10) tidak memiliki kesempatan seperti teman sebayanya yang tinggal bersama orangtuanya. Namun, hal ini justru menjadi motivasi bagi keduanya untuk terus berkembang dan menunjukkan prestasinya di bidang seni pantomim. Kedua siswa kelas IV SDN Pejagan 3, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sekolah.

Kepala Sekolah SDN Pejagan 3, Heri Purwanto, mengungkapkan bahwa bakat kedua siswa ini ditemukan saat sekolahnya akan mengikuti lomba pantomim tingkat kecamatan pada tahun 2024. Ia memutuskan untuk mendatangkan pelatih pantomim agar bisa menjaring potensi siswa di sekolah.

Setelah pelatih tiba, semua siswa diuji kemampuan mereka dalam mengikuti gerakan. Dari hasil uji coba tersebut, dua siswa ini dipilih karena sangat mudah meniru gerakan pelatih. “Mereka memiliki bakat yang terlihat jelas,” ujarnya.

Pada saat itu, Siti dan Fauzan masih duduk di kelas III. Mereka merupakan teman sekelas dan langsung dipasangkan sebagai pasangan untuk dibina sebelum mengikuti lomba. Hasil kerja keras mereka membuahkan juara satu tingkat kecamatan.

Setelah menang, keduanya didaftarkan ke Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) untuk bertanding di tingkat yang lebih tinggi. Prestasi mereka terus meningkat hingga lolos ke tingkat provinsi.

“Awalnya dari kecamatan, lalu kabupaten, dan akhirnya provinsi. Kami juga berhasil meraih juara satu di Surabaya,” ujar Heri.

Bakat Siti dan Fauzan terus diasah dan didukung oleh pihak sekolah. Keduanya kemudian mengikuti Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N). Tim mereka berhasil masuk 10 besar tingkat nasional, mengalahkan puluhan tim dari berbagai wilayah di Indonesia.

Finalis 10 besar ini akan kembali bertanding pada tanggal 3 sampai 8 November mendatang. Siti dan Fauzan akan datang langsung ke Jakarta untuk menampilkan bakat terbaiknya.

Heri optimistis mereka bisa meloloskan diri. “Anak-anak sangat antusias mempersiapkan lomba ini,” katanya.

Untuk memperkuat persiapan, setiap minggu Siti dan Fauzan berlatih tiga kali dengan pelatih khusus pantomim. “Mereka tidak pernah mengeluh. Selalu semangat dalam latihan,” tambah Heri.

Nasib yang Hampir Serupa

Selain memiliki bakat yang sama, Siti dan Fauzan juga memiliki nasib yang hampir serupa. Orangtua Siti bekerja di Malaysia, sedangkan orangtua Fauzan bekerja di perusahaan kapal pesiar. Kedua orangtua tidak dapat hadir secara langsung, sehingga komunikasi hanya dilakukan melalui telepon.

Meski begitu, Heri dan guru-guru rutin berkunjung ke rumah Siti dan Fauzan. Tujuannya adalah agar keluarga mendukung bakat bocah 10 tahun ini.

Siti tinggal bersama nenek dan kerabat ibunya, sementara Fauzan tinggal bersama kakaknya. Kebutuhan sehari-hari dibantu oleh bibinya. “Kami bangga, meski ditinggal merantau, mereka bisa mengukir prestasi,” ujar Heri.

Pelatih: Mudah Dilatih dan Cepat Memahami Gerakan

Pelatih pantomim, R Nike Dianita Febriyanti, menyatakan bahwa Siti dan Fauzan cukup berbakat dan mudah untuk dilatih. “Karena memang ada bakat, jadi saya melatihnya juga lebih mudah. Mereka cepat memahami gerakan-gerakan,” tuturnya.

Dalam lomba tingkat nasional nanti, tim Siti dan Fauzan akan membawakan tema pantomim ‘Berderma’. Cerita ini mengangkat isu kepedulian dan membawa pesan kebaikan serta membantu sesama.

“Semoga nanti anak-anak bisa memberikan penampilan terbaiknya,” harap R Nike.

0

Posting Komentar