P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Mengenal Glider Parenting yang Jadi Trend Media Sosial

Featured Image

Memahami Pola Asuh Glider Parenting dan Perbedaannya dengan Helicopter Parenting

Memilih pola asuh yang tepat untuk anak memang tidak selalu mudah. Dalam dunia parenting, terdapat berbagai pendekatan yang bisa diterapkan, salah satunya adalah glider parenting. Saat ini, glider parenting sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan karena dianggap lebih seimbang dibandingkan dengan helicopter parenting.

Helicopter parenting sering kali digambarkan sebagai pola asuh yang terlalu protektif. Orang tua dalam pola ini cenderung mengawasi anak secara dekat, bahkan sering campur tangan dalam setiap keputusan yang diambil oleh anak. Hal ini bisa menyebabkan dampak negatif pada perkembangan anak, seperti kurangnya kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri.

Berbeda dengan helicopter parenting, glider parenting menawarkan pendekatan yang lebih seimbang. Orang tua tidak selalu berada di dekat anak, tetapi tetap siap untuk turun tangan jika diperlukan. Mereka mengamati dari jarak aman dan hanya intervensi ketika ada risiko yang nyata.

Kelebihan Glider Parenting

Salah satu kelebihan utama dari glider parenting adalah kemampuannya untuk memberikan ruang bagi anak untuk belajar mandiri. Anak diberi kesempatan untuk membuat kesalahan dan mencoba lagi. Proses ini sangat penting dalam membangun ketangguhan dan rasa percaya diri.

Dalam glider parenting, orang tua tidak selalu mengambil alih semua keputusan. Mereka akan memberi anak kesempatan untuk memimpin dan menyelesaikan masalah sendiri. Jika anak benar-benar membutuhkan bantuan, orang tua akan hadir. Namun, mereka juga mengajarkan bahwa kesalahan dan risiko adalah bagian dari proses belajar.

Perbedaan Utama Antara Glider dan Helicopter Parenting

  1. Gaya Pengasuhan
    Pada helicopter parenting, orang tua selalu mengawasi anak dari dekat dan sering mengambil keputusan untuk anak. Sementara itu, dalam glider parenting, orang tua lebih memilih untuk mengawasi dari jarak aman tanpa terlalu ikut campur.

  2. Respons Terhadap Kegagalan Anak
    Orang tua dengan pola helicopter parenting cenderung langsung menyelesaikan masalah untuk anak. Sebaliknya, orang tua glider akan memberi anak kesempatan terlebih dahulu untuk menyelesaikan sendiri. Mereka juga menganggap kesalahan sebagai bagian dari proses belajar.

  3. Dampak bagi Perkembangan Anak
    Anak yang terlalu dilindungi cenderung kurang mandiri karena terbiasa dibantu. Sedangkan anak yang diberi kesempatan untuk gagal dan belajar sendiri lebih mampu mengambil keputusan dan memiliki keterampilan berpikir kritis.

  4. Peran Orang Tua
    Dalam helicopter parenting, orang tua bertindak sebagai pengendali. Sementara itu, dalam glider parenting, orang tua lebih berperan sebagai pendukung. Mereka hadir saat anak membutuhkan bantuan.

Kesimpulan

Pola asuh glider parenting menawarkan pendekatan yang lebih seimbang dan mendukung perkembangan anak. Dengan memberi ruang bagi anak untuk belajar mandiri, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan percaya diri. Berbeda dengan helicopter parenting yang terlalu melindungi, glider parenting menekankan pentingnya keseimbangan antara perlindungan dan kebebasan.

Setiap orang tua memiliki gaya masing-masing, tetapi penting untuk memahami perbedaan pola asuh agar bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan anak. Apakah Bunda termasuk yang menerapkan pola asuh glider atau helicopter?

0

Posting Komentar