P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Autopedia (ASLC) Milik TP Rachmat Ungkap Strategi Tingkatkan Bisnis Mobil Bekas

Featured Image

Strategi Ekspansi dan Transformasi Digital untuk Meningkatkan Penjualan Mobil Bekas

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC), yang merupakan bagian dari Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, mengumumkan strategi baru untuk meningkatkan penjualan mobil bekas hingga akhir 2025. Presiden Direktur ASLC, Jany Candra, menyampaikan bahwa sepanjang Januari hingga September 2025, perusahaan telah berhasil menjual lebih dari 3.000 unit mobil bekas. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 26% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Strategi utama ASLC untuk memperkuat kinerja bisnis hingga akhir tahun fokus pada ekspansi dan penguatan ekosistem mobil bekas. Perseroan berencana membuka dua showroom baru bernama Caroline.id sebelum akhir 2025. Dengan ekspansi ini, diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan transaksi penjualan mobil bekas.

Selain itu, ASLC terus memperkuat transformasi digital dan integrasi layanan Online-to-Offline. Tujuannya adalah memberikan pengalaman transaksi yang lebih aman, transparan, dan efisien bagi konsumen. Hal ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di seluruh lini bisnis perusahaan.

Di lini bisnis lelang JBA, ASLC juga terus melakukan penambahan dan relokasi pool (depot) agar dapat melayani lebih banyak kendaraan roda empat, roda dua, serta berbagai jenis barang lainnya. Saat ini, JBA memiliki 15 cabang dan 24 hub yang tersebar di seluruh Indonesia. Platform JBA kini sepenuhnya online, tetapi tetap menyediakan layanan lelang fisik untuk memberikan fleksibilitas kepada pelanggan.

Kinerja Keuangan ASLC pada Kuartal III/2025

Dalam laporan keuangannya, ASLC mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp29,96 miliar pada kuartal III/2025. Angka ini turun 25,47% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp40,21 miliar.

Jany Candra menjelaskan bahwa penurunan laba bersih tidak terlepas dari lesunya daya beli masyarakat pada paruh pertama 2025. Hal ini menyebabkan mobil bekas yang terjual cenderung memiliki harga di bawah Rp200 juta, yang memiliki laba kotor lebih rendah dibandingkan mobil premium dengan harga di atas Rp200 juta.

Selain itu, ekspansi cabang Caroline.id pada 2025 telah membuka total 17 cabang hingga September 2025, atau lebih banyak dibandingkan 14 cabang pada tahun lalu. Peningkatan jumlah cabang tersebut juga berdampak pada naiknya beban operasional, sehingga menekan laba bersih.

Namun, di sisi lain, ASLC mencatatkan pertumbuhan pendapatan signifikan sebesar 15,53% yoy menjadi Rp712,97 miliar per kuartal III/2025. Meskipun demikian, beban pokok pendapatan ASLC naik 22,5% yoy menjadi Rp511,08 miliar.

Meski menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat, ASLC tetap mampu membukukan laba. Bahkan, secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ), laba bersih Q3/2025 tumbuh 72,7% dibandingkan Q2/2025. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga stabilitas keuangan meskipun situasi pasar sedang tidak ideal.

0

Posting Komentar