
Penutupan Pemerintah AS Tidak Pengaruhi Peringkat Utang Jangka Pendek
Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali mengalami penutupan sebagian operasionalnya akibat kebuntuan politik antara Kongres dan Gedung Putih. Kebuntuan ini terjadi karena tidak adanya kesepakatan terkait pendanaan pemerintah, yang berpotensi memicu kemungkinan penutupan yang lebih panjang. Dampak dari situasi ini dapat mencakup hilangnya ribuan pekerjaan di sektor federal.
Lembaga pemeringkat kredit Fitch menyatakan bahwa penutupan pemerintah tidak akan langsung memengaruhi peringkat utang AS dalam jangka pendek. Meskipun demikian, dampak ekonomi yang terjadi bergantung pada durasi penutupan. Dalam laporan mereka, Fitch menilai bahwa lingkungan regulasi, supremasi hukum, serta mekanisme check and balances akan menjadi bagian penting dari analisis kredit negara tersebut.
Fitch juga memperkirakan defisit anggaran pemerintah umum akan menyempit menjadi 6,8% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2025, dibandingkan dengan 7,7% pada 2024. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh lonjakan penerimaan tarif yang diperkirakan mencapai US$300 miliar.
“Meskipun ada peningkatan ketidakpastian kebijakan AS dan potensi erosi mekanisme kelembagaan, kami memperkirakan status dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia — yang menjadi kekuatan fundamental peringkat utang — akan tetap bertahan dalam waktu yang dapat diperkirakan,” tambah Fitch dalam laporan mereka.
Penutupan pemerintah memiliki dampak yang luas, termasuk gangguan terhadap layanan publik, melambatnya aktivitas ekonomi, serta meningkatnya ketidakpastian bagi pasar dan dunia usaha. Dalam sejarah AS, penutupan terpanjang terjadi selama 35 hari pada 2018–2019 di masa jabatan Presiden Donald Trump. Penutupan itu hanya berakhir setelah terjadi keterlambatan penerbangan akibat pengendali lalu lintas udara mogok kerja.
Untuk penutupan saat ini, durasi masih belum jelas. Namun, indeks saham utama AS berhasil rebound dari level terendah pada perdagangan Rabu. Scott Helfstein, Kepala Strategi Investasi Global X, menyatakan bahwa meskipun penutupan pemerintah memang merepotkan dan berantakan, tidak ada bukti signifikan yang menunjukkan dampak besar terhadap ekonomi.
“Biasanya, aktivitas ekonomi yang hilang — jika memang berarti — akan pulih pada kuartal berikutnya,” ujarnya.
Dampak Ekonomi dan Pasar
Kebuntuan politik yang menyebabkan penutupan pemerintah sering kali memicu ketidakpastian di pasar keuangan. Namun, dalam beberapa kasus, pasar cenderung pulih setelah situasi stabil kembali. Hal ini menunjukkan bahwa pasar memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi sementara seperti penutupan pemerintah.
Selain itu, penutupan pemerintah juga dapat memengaruhi layanan publik, seperti pengelolaan data, pembayaran gaji pegawai, dan fasilitas kesehatan. Jika penutupan berlangsung lama, hal ini bisa berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan.
Dalam konteks global, penutupan pemerintah AS juga dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dunia, mengingat dolar AS merupakan mata uang cadangan utama. Meski demikian, Fitch percaya bahwa posisi dolar AS sebagai mata uang dominan akan tetap kuat dalam jangka waktu yang dapat diprediksi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, penutupan pemerintah AS tidak langsung memengaruhi peringkat utang dalam jangka pendek. Namun, dampak jangka panjang akan bergantung pada seberapa lama penutupan berlangsung dan bagaimana pemerintah merespons situasi tersebut. Pasar keuangan dan ekonomi nasional memiliki kemampuan untuk pulih, meskipun perlu waktu untuk menyelesaikan efek dari penutupan tersebut.
Posting Komentar