
Pemain Muda Persebaya Surabaya, Dimas Wicaksono, Siap Bersaing di Lini Depan
Pemain muda Persebaya Surabaya, Dimas Wicaksono, menyadari bahwa persaingan di lini depan klub musim ini sangat ketat. Meski begitu, penyerang sayap berusia 18 tahun itu menegaskan dirinya siap bekerja keras dan bersaing secara sehat demi mendapatkan kesempatan tampil dari pelatih Eduardo Perez.
Dimas menjadi salah satu nama yang mencuri perhatian publik Surabaya setelah berhasil masuk ke skuad utama pada musim 2025/2026. Kehadirannya memperkaya opsi di lini depan yang sudah dihuni oleh banyak pemain berpengalaman.
Lahir pada 16 Juli 2007, Dimas merupakan produk dari pembinaan internal Persebaya Surabaya. Sebelum dipromosikan ke tim utama, ia tercatat sebagai bagian dari PS Pelindo, salah satu klub binaan Green Force.
Langkah besar dilakukan Dimas ketika diberi kesempatan untuk menjalani debut di kompetisi kasta tertinggi. Usianya yang masih muda tidak menghalangi tekadnya untuk langsung bersaing di level senior.
Sejauh ini, Dimas telah tiga kali tampil bersama Persebaya Surabaya di Super League. Pada pertandingan pertamanya, Persebaya Surabaya menang 5–2 atas Bali United pada 23 Agustus 2025. Kesempatan kedua datang saat Persebaya Surabaya menjamu Semen Padang di Stadion Gelora Bung Tomo. Dalam laga ketat tersebut, Green Force sukses menang tipis 1–0 pada 19 September 2025. Terbaru, Dimas turut bermain ketika Persebaya Surabaya ditahan imbang 1–1 oleh Dewa United pada 26 September.
Meskipun menit bermainnya masih terbatas, pengalaman bersama tim utama dinilai sangat berharga dalam proses berkembangnya. Dimas tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah merasakan debut di usia 18 tahun. Ia berterima kasih kepada pelatih, ofisial, dan staf tim yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.
“Terima kasih kepada pelatih, ofisial, dan semua staf karena sudah memberikan kepercayaan,” kata Dimas penuh semangat. “Rasanya senang, awalnya sempat deg-degan, tapi juga bangga. Saya berusaha lebih baik lagi supaya bisa dapat menit bermain,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa kehadirannya bukan hanya sekadar mengisi skuad, tetapi ingin benar-benar berkontribusi. Persaingan di lini depan yang dihiasi oleh nama-nama besar justru menjadi motivasi untuk terus berkembang.
“Ya, bersaing secara sehat saja. Saya akan memberikan yang terbaik, apa pun yang saya punya akan selalu saya berikan untuk Persebaya,” tegas Dimas.
Tidak hanya sekali dua kali, nama Dimas selalu tercatat dalam daftar susunan pemain Persebaya Surabaya. Dalam lima laga awal Super League musim 2025/2026, dia konsisten masuk line up meski mayoritas berawal dari bangku cadangan.
Konsistensi ini menjadi bukti kepercayaan pelatih Eduardo Perez terhadap sang wonderkid. Bagi Dimas, setiap kali masuk daftar skuad adalah kesempatan emas untuk belajar dan menunjukkan kualitasnya.
Meskipun masih minim pengalaman, dia percaya bahwa debut ini hanyalah langkah awal dari perjalanan panjangnya. Target utamanya adalah membuktikan diri pantas mengenakan seragam Green Force di level senior.
Dengan kerja keras dan semangat besar, Dimas bertekad terus berkembang. Dukungan publik Surabaya yang selalu fanatik kepada tim juga menjadi energi tambahan bagi dirinya.
Persebaya Surabaya memang dikenal sebagai klub yang rutin memberi ruang bagi talenta muda. Setiap musim, selalu ada nama baru dari internal yang dipromosikan ke tim utama. Tradisi ini menjadikan Persebaya Surabaya sebagai salah satu tim dengan sistem pembinaan terbaik di Indonesia.
Banyak pemain yang kemudian menjadi bintang nasional lahir dari pola pembinaan tersebut. Dimas adalah contoh terbaru bagaimana pembinaan berjenjang mampu menghasilkan pemain berkualitas. Keberhasilannya menembus skuad utama di usia muda menjadi inspirasi bagi pemain lain di level junior.
Publik Surabaya kini menaruh harapan besar kepada sang wonderkid. Dengan usia yang masih belia, dia diprediksi bisa menjadi salah satu pilar masa depan Green Force. Apalagi, kiprahnya di awal musim langsung mendapat sorotan positif dari suporter. Nama Dimas mulai dikenal dan disebut-sebut sebagai aset penting bagi Persebaya Surabaya.
Eduardo Perez diyakini akan terus memberi kesempatan bagi Dimas untuk berkembang. Filosofi pelatih asal Spanyol itu memang menekankan pentingnya memberi menit bermain kepada pemain muda.
Dengan persaingan sehat di lini depan, Dimas berpeluang menambah pengalaman berharga. Setiap menit di lapangan akan mempercepat proses matangnya sebagai pemain profesional.
Kini, langkah berikutnya adalah menjaga konsistensi dan fokus. Dimas perlu terus menunjukkan performa terbaik dalam setiap sesi latihan maupun pertandingan.
Harapannya, Persebaya Surabaya bisa memanen hasil positif dari keberanian mempromosikan talenta muda. Kehadiran Dimas menjadi bukti bahwa Green Force tak pernah kehabisan bintang baru.
Dengan tekad, kerja keras, dan mental baja, Dimas berpeluang benar-benar bersinar bersama Green Force. Waktu yang akan menjawab seberapa jauh wonderkid ini mampu melangkah di dunia sepak bola profesional.
Posting Komentar