P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Kontras Otomotif Indonesia: Ekspor Naik, Impor Naik, Pasar Turun

Featured Image

Tren Penjualan Mobil di Indonesia: Ekspor Naik, Pasar Dalam Negeri Menurun

Tren penjualan mobil di Indonesia pada periode Januari-Juli 2025 menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, di tengah penurunan pasar domestik, ekspor mobil dari Indonesia ke luar negeri justru mencatatkan pertumbuhan yang positif. Hal ini menunjukkan pergeseran kinerja industri otomotif nasional yang terus beradaptasi dengan dinamika pasar.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor mobil Completely Built Up (CBU) pada Juli 2025 mencapai 50.339 unit. Angka ini meningkat 24,5 persen dibandingkan bulan Juli 2024 yang tercatat sebanyak 40.431 unit. Selain itu, total ekspor mobil selama Januari-Juli 2025 juga naik sebesar 9,8 persen, dari 258.890 unit menjadi 284.285 unit. Data ini menunjukkan bahwa ekspor mobil Indonesia mengalami pertumbuhan stabil meskipun kondisi pasar dalam negeri tidak begitu baik.

Perbandingan Jumlah Ekspor Mobil Bulan Juli dan Periode Januari-Juli

| Periode | Jumlah Unit | |---------------|-------------| | Juli 2024 | 40.431 | | Juli 2025 | 50.339 | | Jan–Jul 2024 | 258.890 | | Jan–Jul 2025 | 284.285 |

Sementara itu, penjualan di pasar domestik menunjukkan penurunan. Penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) pada periode Januari-Juli 2025 mencapai 435.390 unit, turun 10,1 persen dibandingkan 484.250 unit pada periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, secara month on month, penjualan pada Juli 2025 mengalami peningkatan sebesar 4,8 persen, yaitu dari 57.799 unit di Juni 2025 menjadi 60.552 unit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyampaikan bahwa daya beli masyarakat sedang melemah, sehingga penjualan kendaraan bermotor juga mengalami penurunan. Ia menjelaskan bahwa kondisi ini memengaruhi seluruh rantai distribusi industri otomotif.

Kontributor Utama Ekspor Mobil

Dari segi kontribusi ekspor, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjadi perusahaan yang paling besar dalam pengiriman mobil ke luar negeri. Sepanjang Januari-Juli 2025, TMMIN berhasil mengirimkan 97.740 unit mobil ke ratusan negara. Diikuti oleh PT Astra Motor dengan pengiriman sebanyak 64.596 unit yang mencakup merek Daihatsu, Toyota, dan Mazda.

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) mencatatkan ekspor sebanyak 57.997 unit, sementara PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mengirimkan 31.781 unit. Adapun PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) sukses mengekspor 13.977 unit mobil pada periode yang sama.

Peningkatan Impor Mobil CBU

Selain ekspor, impor mobil juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data Gaikindo, jumlah impor mobil CBU pada Juli 2025 mencapai 15.092 unit, naik 42 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 10.606 unit. Secara year on year, angka impor pada Juli 2025 meningkat 45 persen dari 10.358 unit di Juli 2024.

Pada periode Januari-Juli 2025, total impor mobil CBU mencapai 76.755 unit, naik 50 persen dibandingkan 50.932 unit pada periode yang sama tahun lalu. Angka ini menjadi yang tertinggi selama tujuh bulan pertama tahun 2025, dengan kenaikan paling signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Fluktuasi Impor Mobil di Awal Tahun

Pertumbuhan impor mobil CBU pada awal tahun 2025 tergolong fluktuatif. Dua bulan pertama, yaitu Januari dan Februari, mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 38 persen. Namun, pada bulan Maret, jumlah impor turun menjadi 11.241 unit. Puncak terendah terjadi pada April 2025 dengan jumlah impor sebanyak 8.965 unit.

Sejak Mei 2025, angka impor mulai naik kembali, dari 9.319 unit menjadi 10.606 unit di bulan Juni. Puncaknya terjadi pada Juli 2025 dengan jumlah impor sebanyak 15.092 unit.

Kontributor Utama Impor Mobil

BYD menjadi salah satu perusahaan utama dalam aktivitas impor mobil CBU. Pada Juli 2025, BYD Motor Indonesia mengimpor 9.570 unit, termasuk merek BYD dan Denza. Selama Januari-Juli 2025, perusahaan tersebut menerima 39.468 unit dari China ke Indonesia.

Posisi kedua diduduki Toyota dengan impor sebanyak 18.673 unit. Diikuti oleh Mitsubishi dengan 8.525 unit dan Suzuki dengan 5.543 unit. Dengan adanya peningkatan impor, permintaan pasar dalam negeri tetap terjaga meskipun penjualan domestik mengalami penurunan.

Posting Komentar

Posting Komentar