
Warga Resah Akibat Dugaan Pencemaran Lingkungan dari Program Makan Bergizi Gratis
Warga RT 2 RW 2 Kelurahan Rejasari, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengeluhkan adanya dugaan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari dapur program makan bergizi gratis (MBG). Masalah ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat, terutama terkait kualitas air dan lingkungan sekitar.
Menurut Oki, salah satu warga setempat, masalah ini bisa dihindari jika ada standar prosedur operasional yang jelas serta sosialisasi yang memadai kepada masyarakat. Namun, hal tersebut dinilai tidak dilakukan secara optimal.
“Seharusnya ada SOP, standar jelas, serta sosialisasi kepada warga. Itu diabaikan. Sekarang muncul masalah, baru pemilik mau menemui warga. Kami seolah dipaksa menerima dampaknya,” ujarnya.
Oki juga menyampaikan bahwa meskipun kualitas air sumur saat ini tampak membaik, warga tetap meminta bukti laboratorium untuk memastikan bahwa air kembali layak dikonsumsi. Ia menegaskan bahwa program ini seharusnya mengedepankan sanitasi yang ketat.
“Program ini mengedepankan sanitasi ketat. Kalau sumur tadinya layak minum, sekarang harus dibuktikan dengan hasil tes lab,” tegasnya.
Selain itu, Oki menjelaskan bahwa warga telah melakukan langkah resmi dengan mengirimkan surat aduan kepada Camat Purwokerto Barat. Surat tersebut juga dikirimkan kepada beberapa pihak terkait, seperti Kepala Puskesmas, Lurah Rejasari, dan Ketua RW 2.
“Warga meminta agar ekosistem kembali normal, seperti sebelum tercemar. Dari awal tidak ada kulanuwun (pemberitahuan), itu yang membuat kami melanjutkan aduan ini,” tutupnya.
Langkah yang Diambil oleh Warga
Dalam upaya mencari solusi, warga RT 2 RW 2 mengambil beberapa langkah penting. Pertama, mereka memberikan laporan resmi kepada pihak berwenang. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa isu pencemaran lingkungan mendapat perhatian serius.
Kedua, warga meminta adanya transparansi dalam proses pengecekan kualitas air. Mereka ingin memastikan bahwa semua data dan hasil pengujian laboratorium dapat diakses oleh masyarakat luas.
Ketiga, warga menuntut agar ada komunikasi yang lebih baik antara pihak penyelenggara program MBG dengan masyarakat sekitar. Mereka merasa bahwa informasi yang diberikan kurang memadai, sehingga memicu ketidakpuasan dan kekhawatiran.
Harapan Warga
Warga berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, mereka juga berharap agar ada kesadaran kolektif dari semua pihak terkait untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan masyarakat.
Dengan adanya aduan ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan serta memastikan bahwa program-program yang dijalankan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Posting Komentar