P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Aturan Baru, Pemerintah Larang Pengelolaan Logam Tanah Jarang oleh Umum

Featured Image

Pemerintah Akan Kelola Logam Tanah Jarang Secara Khusus

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa logam tanah jarang akan dikelola secara khusus oleh negara. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kebijakan baru yang sedang dipersiapkan pemerintah.

Menurut Bahlil, pihaknya tidak akan mengizinkan logam tanah jarang dikelola oleh masyarakat umum. Sebaliknya, pengelolaannya akan sepenuhnya dipegang oleh pemerintah. Keputusan ini diambil setelah dibentuknya Badan Industri Mineral yang dipimpin oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Saintek Brian Yuliarto.

"Kami di hulunya, bahan bakunya itu, nanti untuk logam tanah jarang tidak kami izinkan dikelola oleh umum, tapi akan dikelola oleh negara," ujar Bahlil saat berbicara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan tata kelola khusus untuk logam tanah jarang. Meskipun aturan tersebut belum sepenuhnya selesai, pemerintah telah memulai proses penyusunan regulasi yang akan menjadi pedoman dalam pengelolaan logam tersebut.

"Nanti ada tata kelola sendiri, dan kita tunggu saja aturannya," katanya.

Selain itu, Bahlil menyampaikan bahwa Kementerian ESDM akan bertugas menyiapkan bahan baku dari mineral kritis seperti logam tanah jarang. Sementara itu, produk akhir dari logam tersebut akan dikelola oleh Badan Industri Mineral.

"Badan Industri Mineral ini yang akan lihat pohon industrinya seperti apa. Kita siapkan bahan bakunya saja, produk akhirnya nanti di Badan Industri Mineral ini yang akan tentukan. Ini kan masih dipimpin oleh Menristek," jelas Bahlil.

Fokus pada Penelitian dan Nilai Tambah

Bahlil juga menyampaikan apresiasinya terhadap pembentukan Badan Industri Mineral. Ia menekankan bahwa badan ini akan fokus pada penelitian industri mineral yang bertujuan menciptakan nilai tambah.

"Badan Industri Mineral ini kan akan fokus pada penelitian industri untuk ciptakan nilai tambah. Seperti misalnya logam tanah jarang kita kan harganya cukup tinggi," ujarnya.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pengelolaan logam tanah jarang dapat lebih terarah dan memberikan manfaat maksimal bagi negara. Selain itu, pemerintah juga berharap bisa meningkatkan ketergantungan pada sumber daya alam yang ada di dalam negeri.

Langkah Strategis untuk Pengelolaan Sumber Daya

Pengelolaan logam tanah jarang secara langsung oleh negara merupakan langkah strategis yang diambil untuk memastikan bahwa sumber daya ini tidak disalahgunakan atau dieksploitasi secara sembarangan. Dengan sistem yang lebih terkontrol, diharapkan bisa mencegah kerugian ekonomi dan lingkungan.

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global. Logam tanah jarang memiliki peran penting dalam berbagai industri, termasuk teknologi, energi, dan transportasi. Dengan pengelolaan yang baik, Indonesia bisa memperoleh keuntungan ekonomi yang lebih besar.

Pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam pengelolaan sumber daya mineral. Dengan dukungan dari berbagai lembaga dan instansi terkait, diharapkan Indonesia mampu menjadi produsen utama logam tanah jarang yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Posting Komentar

Posting Komentar