
Perhatian Pemerintah terhadap Kader Posyandu di Jakarta
Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Golkar, Alia Noorayu Laksono, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kurangnya perhatian pemerintah provinsi terhadap kader posyandu di Jakarta. Ia juga menyoroti pentingnya Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam mendukung layanan kesehatan komunitas yang berjalan di tingkat bawah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Alia setelah menggelar sosialisasi Peraturan Daerah di empat titik wilayah Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur. Selama acara tersebut, warga RW 02 Cipinang Besar Utara menyampaikan keluhan terkait kurangnya dukungan terhadap kader posyandu di wilayah mereka.
''Posyandu merupakan garda terdepan dalam layanan kesehatan komunitas. Mereka memainkan peran penting dalam pencegahan stunting, namun sayangnya masih minim fasilitas dan dana operasional,'' ujar Alia, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI.
Menurutnya, banyak posyandu di wilayah Jakarta belum mendapatkan alat kesehatan yang memadai. Padahal, salah satu fokus utama Pemprov DKI saat ini adalah mencegah stunting atau tengkes.
''Saat reses, saya bahkan melihat sendiri alat-alat kesehatan yang tidak merata. Ini harus menjadi perhatian serius Pemprov DKI,'' tambah Alia.
Alia menekankan bahwa Dinkes DKI Jakarta tidak boleh hanya mengandalkan retorika dalam program kesehatan, tetapi juga memberikan dukungan nyata di lapangan. Ia menyarankan agar pemerintah melakukan pemerataan alat kesehatan serta memberikan insentif bagi kader posyandu.
''Pemerataan alat kesehatan dan insentif bagi kader posyandu harus jadi prioritas. Jangan sampai peran vital mereka justru tidak dihargai,'' tegas Alia.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kurangnya Dukungan
Beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya dukungan terhadap kader posyandu antara lain:
- Kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan alat kesehatan.
- Tidak adanya sistem pendataan yang jelas mengenai kebutuhan kader posyandu di setiap wilayah.
- Kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan instansi terkait dalam mendistribusikan bantuan.
- Tidak adanya mekanisme evaluasi yang efektif untuk memastikan kinerja kader posyandu.
Langkah yang Diperlukan
Untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan komunitas, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan alokasi anggaran untuk pengadaan alat kesehatan dan pelatihan bagi kader posyandu.
- Membuat sistem pendataan yang lebih baik untuk mengetahui kebutuhan masing-masing posyandu.
- Memperkuat koordinasi antar lembaga agar bantuan bisa segera tersalurkan.
- Membentuk mekanisme evaluasi secara berkala untuk memastikan kinerja kader posyandu optimal.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kader posyandu dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik, sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat di Jakarta.
Posting Komentar