P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Wagub Jatim Ingatkan Pendamping PKH Hindari Penerima Bansos Terlibat Judi

Featured Image

Peran Pendamping dalam Mencegah Keterlibatan Penerima Bansos dalam Judi Online

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengajak para pendamping untuk memastikan bahwa penerima bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) tidak terlibat dalam permainan judi online. Langkah ini diambil setelah adanya laporan yang menyebutkan bahwa sejumlah penerima bansos menggunakan uang bantuan untuk berjudi secara daring.

Emil menekankan pentingnya memperhatikan kualitas hidup penerima bansos sebagai salah satu cara mencegah tindakan tersebut. Ia menilai bahwa dengan memastikan kesejahteraan dan kualitas hidup yang baik, risiko penggunaan dana bansos untuk kegiatan ilegal dapat diminimalisir.

Pernyataan ini disampaikan oleh Emil saat ia memberikan bantuan secara simbolis kepada warga Kota Madiun di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya (RSBK) pada Senin (25/8/2025). Ia menjelaskan bahwa pendamping PKH memiliki peran penting dalam memantau kondisi keluarga penerima bansos.

“Bagaimana kalau dipakai untuk judol. Ini kan ada pendampingnya. Pendampingnya tadi itulah yang kemudian akan melihat kualitas hidupnya. Kualitas hidupnya baik atau tidak,” ujarnya.

Emil mengungkapkan bahwa saat bertemu langsung dengan penerima bansos di lokasi tersebut, ia merasa yakin bahwa tidak ada yang menggunakan uang bantuan untuk berjudi. Namun, ia juga menyadari bahwa tidak semua penerima bansos bisa dikontrol sepenuhnya.

“Saya melihat dan bertatap muka satu persatu tadi. Dari apa yang saya pantau, saya tidak melihat wajah-wajah judol di situ. Tetapi saya tidak bisa mengatakan untuk semuanya bagaimana. Tetapi kita punya tim pendamping PKH. Jadi pendamping harus memantau perkembangan keluarga secara berkelanjutan. Insyaallah mereka seyogyanya turut memantau kalau memang ada yang terindikasi terjerat dengan judol,” jelasnya.

Selain fokus pada pencegahan judi online, Emil juga meminta pendamping PKH untuk membantu penerima bansos mencapai kemandirian ekonomi. Tujuannya adalah agar keluarga penerima bantuan tidak lagi bergantung sepenuhnya pada bantuan dari pemerintah.

Dalam kunjungan ke Kota Madiun, Emil menyalurkan bansos dengan total nilai sebesar Rp 958 juta. Dana tersebut berasal dari APBD provinsi dan Kementerian Sosial. Bantuan tersebut mencakup berbagai bentuk, antara lain:

  • Asistensi sosial bagi penyandang disabilitas
  • Alat bantu mobilitas untuk lansia dan difabel
  • Bantuan sosial bagi lansia
  • Bantuan operasional pendamping PKH Plus
  • Tali asih bagi TKSK dan Tagana

Emil berharap bahwa bantuan sosial yang disalurkan benar-benar sampai kepada warga yang berhak menerimanya. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memastikan bahwa bansos digunakan secara efektif dan sesuai dengan tujuannya.

Posting Komentar

Posting Komentar