P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

5 Alasan Mengapa Beberapa Anime Disebut Terlalu Berlebihan

Featured Image

Alasan Mengapa Banyak Anime Disebut "Overrated"

Anime kini bukan hanya sekadar tontonan untuk anak muda, tetapi telah menjadi bagian dari budaya populer global. Setiap tahun, banyak judul baru yang mencuri perhatian dan viral di media sosial. Namun, tidak semua anime yang populer memiliki kualitas yang sebanding dengan popularitasnya. Terkadang, anime disebut sebagai “overrated” karena berbagai alasan yang bisa memengaruhi persepsi penonton.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang membuat sebuah anime bisa dianggap terlalu dilebih-lebihkan:

1. Hype di Media Sosial yang Berlebihan

Media sosial memainkan peran besar dalam menyebarluaskan popularitas suatu anime. Cukup dengan satu cuplikan menarik atau plot twist yang mengejutkan, sebuah anime bisa langsung viral di platform seperti X, TikTok, atau Instagram. Ditambah dengan strategi pemasaran yang agresif, anime tersebut terlihat wajib ditonton oleh semua orang.

Namun, hype yang berlebihan sering kali membuat ekspektasi penonton terlalu tinggi. Banyak orang mulai menonton dengan harapan bahwa anime tersebut akan menjadi karya hebat. Sayangnya, ceritanya bisa jadi biasa saja, sehingga pada akhirnya mereka merasa kecewa. Popularitas tidak selalu sama dengan kualitas, dan ini bisa menyebabkan seseorang menganggap anime tersebut overrated.

2. Fans yang Terlalu Fanatik

Fandom yang kuat bisa menjadi kekuatan besar dalam mendukung sebuah anime. Namun, ketika dukungan terlalu fanatik, hal ini justru bisa membuat orang lain merasa risih. Misalnya, para penggemar sering menyebut anime tersebut sebagai yang terbaik sepanjang masa atau bahkan mengecam orang yang tidak menyukainya. Akibatnya, anime tersebut terlihat lebih wah daripada kenyataannya.

Banyak kali, anime menjadi trending bukan karena kualitas ceritanya, melainkan karena komunitas fans yang gencar mempromosikannya. Akibatnya, orang-orang yang baru menonton bisa merasa “kok biasa saja ya?” dan akhirnya menyebut anime tersebut sebagai overrated.

3. Visual Bagus Tapi Cerita Klise

Banyak anime berhasil menarik perhatian karena animasi yang mulus dan soundtrack yang menarik. Opening atau ending yang catchy juga sering menjadi faktor utama kenapa anime cepat terkenal. Visual yang menarik bisa membuat penonton terpesona di awal, meskipun isi ceritanya ternyata tidak terlalu kuat.

Masalahnya, jika daya tarik utama hanya ada di tampilan luar, maka lama-lama penonton akan sadar bahwa plotnya tipis atau bahkan klise. Dari situ, mereka bisa merasa bahwa popularitas anime tersebut tidak sebanding dengan kualitas ceritanya, sehingga menyebutnya sebagai overrated.

4. Formula Cerita yang Itu-Itu Saja

Tidak sedikit anime populer yang sebenarnya hanya mengulang formula lama. Contohnya, kisah anak muda yang tiba-tiba memiliki kekuatan super, cerita isekai dengan pola yang mirip, atau turnamen battle yang sudah sering digunakan. Meskipun seru bagi penonton baru, bagi yang sudah sering menonton anime, pola ini terasa generik.

Karena sangat familiar, cerita seperti ini bisa cepat naik daun. Namun, setelah hype mereda, banyak orang sadar bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar fresh. Dari sinilah muncul anggapan bahwa anime semacam itu terlalu dilebih-lebihkan alias overrated.

5. Ekspektasi vs Realita

Salah satu alasan utama mengapa anime sering dicap overrated adalah karena ekspektasi penonton yang terlalu tinggi. Ketika banyak orang menyebut sebuah anime sebagai “masterpiece” atau “wajib ditonton”, otomatis banyak orang datang dengan harapan yang sangat besar.

Sayangnya, tidak semua anime bisa memenuhi ekspektasi tersebut. Jika ceritanya ternyata biasa saja atau tidak sesuai selera, rasa kecewa bisa makin besar. Dari situ, muncul komentar-komentar bahwa anime tersebut sebenarnya tidak seheboh yang digembar-gemborkan.

Kesimpulan

Label “overrated” relatif dan bergantung pada sudut pandang penonton. Ada yang benar-benar menikmati anime karena visual, musik, atau karakternya, sementara yang lain merasa biasa saja. Jadi, daripada terlalu terpengaruh hype atau omongan orang, lebih baik menikmati anime sesuai selera masing-masing. Yang penting, tetap bisa mendapatkan hiburan dan pengalaman seru dari cerita yang disajikan.

Posting Komentar

Posting Komentar