P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Kripto Kini Bisa Digunakan Belanja di Thailand, Ini Caranya

Featured Image

Inisiatif Baru Thailand untuk Mendorong Sektor Pariwisata

Pemerintah Thailand kini mengambil langkah inovatif untuk meningkatkan sektor pariwisata, yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian negara tersebut. Salah satu inisiatif terbaru adalah program uji coba konversi kripto ke baht bagi turis asing. Tujuan dari program ini adalah untuk menarik minat wisatawan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan yang dihadapi sektor pariwisata belakangan ini.

Dalam pernyataannya, Sekretaris Tetap Kementerian Keuangan Thailand, Lavaron Sangsnit, menjelaskan bahwa konversi kripto ke dalam mata uang lokal akan dibatasi hingga 550.000 baht atau sekitar US$16.949. Batasan ini diberlakukan untuk menguji sistem secara bertahap serta mencegah adanya praktik pencucian uang. Nantinya, batas tersebut dapat dievaluasi kembali setelah masa uji coba berakhir.

"Inisiatif ini diluncurkan di tengah penurunan jumlah wisatawan asing yang datang ke ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara," ujar Lavaron. Ia menambahkan bahwa program ini dirancang untuk menciptakan pengalaman yang lebih modern dan fleksibel bagi para pengunjung.

Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, menyampaikan bahwa wisatawan nantinya bisa melakukan konversi melalui platform bursa kripto yang berbasis di Thailand. Dana yang telah dikonversi kemudian akan ditransfer ke dompet digital, sehingga bisa digunakan untuk berbagai transaksi di usaha lokal.

"Proyek ini akan mendukung sektor pariwisata. Selain itu, inisiatif ini juga berpotensi mendorong belanja wisatawan sejak tahap awal," kata Pichai. Ia menilai bahwa pendekatan ini bisa menjadi solusi efektif untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, terutama di era digital saat ini.

Program TouristDigipay Masuki Masa Uji Coba

Menurut laporan dari Bloomberg, program bernama TouristDigipay akan masuk ke masa uji coba selama 18 bulan melalui regulatory sandbox pada kuartal IV/2025. Proses ini dimaksudkan untuk memastikan keamanan dan stabilitas sistem sebelum diterapkan secara luas.

Aset digital tidak dapat digunakan langsung sebagai alat pembayaran barang dan jasa. Namun, mereka hanya bisa dikonversi ke dalam bentuk baht. Dengan demikian, para pedagang tetap akan menerima pembayaran dalam denominasi baht, seperti yang dijelaskan oleh para pejabat.

Perkiraan Jumlah Wisatawan Asing

Sementara itu, lembaga perencanaan negara Thailand telah menurunkan proyeksi kedatangan wisatawan asing sepanjang 2025 sebesar 10% menjadi 33 juta orang. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan capaian sebelum pandemi, yaitu 39,9 juta kedatangan pada 2019. Saat itu, sektor pariwisata berhasil mencatat pendapatan sebesar 1,91 triliun baht atau sekitar US$58,86 miliar.

Dengan adanya inisiatif baru ini, pemerintah berharap bisa kembali membangkitkan antusiasme wisatawan dan membantu pemulihan sektor pariwisata yang sangat penting bagi perekonomian Thailand.

Posting Komentar

Posting Komentar