P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

PERSI Dorong Rumah Sakit Tingkatkan Mutu

Featured Image

PERSI Dorong Pengembangan Mutu Rumah Sakit dengan Berbagai Program dan Inisiatif

Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Bambang Wibowo, menekankan pentingnya pengembangan mutu rumah sakit agar bisa bertumbuh secara berkelanjutan. Ia menyatakan bahwa PERSI mendukung rumah sakit dalam membangun tata kelola yang baik. Di sisi lain, PERSI juga melakukan advokasi agar tarif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mampu memenuhi kebutuhan rumah sakit, memberi ruang untuk pengembangan mutu, serta mendukung investasi agar rumah sakit dapat berkembang.

PERSI telah menggelar seminar nasional bertajuk “Improving Access, Quality, and Safety through Financial Sustainability” di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang, Banten pada 25-28 September 2025. Acara ini mencakup Seminar Nasional PERSI XXI, Seminar Tahunan Patient Safety XIX, serta Hospital Expo XXXVII. Dalam acara tersebut, PERSI juga mengumumkan daftar peringkat rumah sakit di Indonesia berdasarkan kriteria seperti kinerja, kualitas layanan, dan efektivitas keseluruhan. Fokus utama evaluasi adalah pelayanan kanker, jantung, dan saraf.

Selain itu, PERSI juga memberikan penghargaan RS Ramah Keselamatan Pasien kepada lima rumah sakit yaitu Rumah Sakit Mata "Dr. YAP" Yogyakarta, RS UI Depok, RS Mandaya, RSUD Cengkareng, serta RS Jantung Harapan Kita. Lima rumah sakit tersebut sebelumnya telah mengikuti pelatihan dan visitasi.

Program Pengembangan SDM dan Pelatihan Profesional

Untuk mendukung pertumbuhan rumah sakit, PERSI terus melakukan pengembangan, salah satunya melalui peluncuran Pusdiklat PERSI. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan rumah sakit. Beberapa program yang akan dilakukan antara lain Akreditasi Lembaga Diklat Profesi (LDP), penerbitan modul pelatihan berbasis kompetensi, serta penyebarluasan pelatihan strategis seperti tata kelola rumah sakit, green hospital, e-medical record, hospital disaster plan, serta hukum bidang rumah sakit.

Selain itu, PERSI juga menyelenggarakan program Eksekutif Muda Rumah Sakit (EMRI) yang dirancang khusus dan komprehensif oleh PERSI untuk menyiapkan talenta SDM muda RS Indonesia yang kompeten. EMRI PERSI telah berjalan satu angkatan yang akan mengikuti pembelajaran selama dua semester. Program ini mengacu pada Young Executive Leaders (YEL) yang diselenggarakan International Hospital Federation (IHF). Program dilakukan secara hibrid, dengan kurikulum yang dibawakan oleh narasumber para pakar dan praktisi dalam dan luar negeri, disertai studi banding ke tiga rumah sakit serta sesi studi kasus. Peserta harus berusia maksimal 35 tahun, dan alumni EMRI dapat direkomendasikan mengikuti program YEL IHF.

Apresiasi dari Pemerintah dan Stakeholder

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Praktikno menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sedang memenuhi target pembangunan 66 rumah sakit pada akhir tahun 2026 di pulau-pulau daerah tertinggal dan terdepan, serta menaikkan klasifikasi 32 rumah sakit pemerintah.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya menyatakan apresiasinya terhadap kiprah PERSI sebagai salah satu pemangku kepentingan pembangunan kesehatan nasional. Menurut Azhar, jika PERSI sudah bergerak, pihaknya sangat gembira, terutama terkait keselamatan pasien yang digeluti PERSI, menjadi salah satu syarat rumah sakit meraih klasifikasi paripurna.

Azhar juga menjelaskan bahwa klasifikasi dasar, madya, utama, serta paripurna akan menggantikan sistem kelas yang selama ini dibagi atas A, B, C, hingga D. Terkait regulasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang kini tengah dimatangkan, Azhar menjelaskan bahwa nantinya maksimal tempat tidur rawat inap sebanyak empat tempat tidur. Ia juga mengingatkan agar rumah sakit segera mengisi sistem rumah sakit Online yang menjadi peranti pemutakhiran data dalam rangka persiapan implementasi KRIS.

Rangkaian Kegiatan Seminar Nasional PERSI

Ketua Panitia Seminar Nasional PERSI Rachmat Mulyana Memet mengatakan bahwa rangkaian kegiatan seminar nasional mengupas berbagai topik strategis dan yang tengah mengemuka dalam format simposium, diskusi panel, talkshow, side event, hingga workshop. Pembicara yang dihadirkan berasal dari berbagai lembaga seperti Kementerian Kesehatan, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (MAKERSI), Institut Keselamatan Pasien Rumah Sakit (IKPRS), BPJS Kesehatan, asuransi swasta, ketua asosiasi RS yang bernaung di bawah PERSI, pakar, akademisi, direktur rumah sakit, praktisi, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Pada sesi simposium, peserta akan membahas tantangan bisnis rumah sakit, strategi keuangan berkelanjutan, strategi pemberdayaan asuransi swasta, kode etik, serta strategi untuk mewujudkan rumah sakit yang aman, adaptif, dan berkelanjutan melalui RS ramah keselamatan pasien. Sementara pada sesi talkshow, topik penyikapan kebijakan terbaru dalam pelayanan JKN serta penyelesaian kasus klaim dispute, pending, dan tidak layak menjadi topik bahasan.

Pada sesi workshop, peserta akan berdiskusi tentang topik-topik teknis seperti pengendalian inventory perbekalan farmasi, pengendalian resistensi antimikroba, peran satuan pemeriksaan internal rumah sakit, strategi pengelolaan layanan JKN, transformasi pengkodean INACBG menuju i-DRG, negosiasi sebagai strategi efektif penyelesaian sengketa, penerapan tata kelola etik untuk menjamin financial integrity dan pencegahan fraud, membangun sistem keselamatan pasien yang adaptif dan berkelanjutan, net zero master class, serta implementasi health technology assessment.

Posting Komentar

Posting Komentar