P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Rusia Selidiki Kematian Atlet RI, Alat Latihan Jadi Perhatian

Featured Image

Penyelidikan Kematian Pesenam Muda Indonesia di Rusia

Otoritas senam Rusia sedang melakukan penyelidikan terkait kematian pesenam muda Indonesia, Naufal Takdir Al Bari (19), yang mengalami cedera fatal saat berlatih di The Palace of Sport Training Center Burtasy, Kota Penza, pada hari Sabtu (13/9/2025). Naufal akhirnya mengembuskan napas terakhir pada hari Kamis (25/9/2025) setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari di Rumah Sakit GA Zakharyin, Rusia.

Menurut laporan dari Federasi Senam Rusia, Naufal mengalami cedera leher serius setelah terjatuh ke dalam lubang busa saat berlatih gerakan mendarat dengan palang tunggal. Wakil Presiden Federasi Senam Rusia, Vasily Titov, menyampaikan bahwa investigasi telah dilakukan dan semua kondisi seputar cedera tersebut telah dipastikan. Ia menegaskan bahwa atlet tersebut tidak siap untuk melakukan elemen yang begitu rumit.

Sementara itu, Komite Investigasi Rusia dan kantor Kejaksaan Wilayah Penza sedang menyelidiki dugaan adanya tindak pidana atas kecelakaan tersebut. Fokus utama penyelidikan ini adalah pada kondisi teknis peralatan dan kualitas layanan di pusat pelatihan. Komite Investigasi Rusia di Penza mempertimbangkan dugaan tindak pidana berdasarkan paragraf “c” Bagian 2 Pasal 238 KUHP Federasi Rusia tentang Produksi, Penyimpanan, Pengangkutan, atau Penjualan Barang dan Produk, Pelaksanaan Pekerjaan, atau Pemberian Jasa yang Tidak Memenuhi Standar Keselamatan. Paragraf ini menekankan pentingnya penyediaan layanan yang memenuhi standar keselamatan, karena kelalaian dapat menyebabkan kerugian berat terhadap kesehatan atau bahkan kematian seseorang.

Kantor kejaksaan wilayah Penza mengambil alih jalannya penyelidikan. Para penyidik disebut telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengungkap semua penyebab tragedi. Perhatian khusus diberikan pada kondisi teknis peralatan olahraga dan kualitas layanan yang diberikan untuk pelatihan para atlet.

Indonesia Kehilangan Calon Bintang Senam

Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) sedang mempersiapkan Naufal untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik tahun ini, yaitu Kejuaraan Dunia ke-53 FIG Artistic Gymnastics 2025 di Jakarta. Selain itu, ia juga termasuk salah satu pesenam potensial Indonesia yang dipersiapkan tampil di SEA Games 2025 Thailand, serta diproyeksikan menuju Olimpiade 2028 Los Angeles.

Sejak 1 September 2025, Naufal bersama empat atlet gimnastik artistik putra Indonesia mengikuti program pemusatan latihan di The Palace of Sport Training Center Burtasy, Penza, Rusia. Program training camp ini berlangsung dengan dukungan pembiayaan dari Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dalam olahraga senam artistik, seorang atlet biasanya melakukan rangkaian gerakan singkat yang bervariasi mulai dari 30-90 detik untuk setiap alat yang berbeda. Pada sektor putra, ada enam alat yang digunakan pesenam, yakni lantai (floor), meja lompat (vaulting), gelang-gelang (stil rings), kuda pelana (pommel horse), palang sejajar (parallel bars), dan palang tunggal (horizontal bar).

Setiap gerakan pada alat-alat tersebut umumnya diakhiri dengan gerakan mendarat. Pada alat palang tunggal, gerakan mendarat dilakukan ketika pesenam mengayunkan tubuh, melepaskan pegangan dari palang, dan mendarat di lantai dengan kedua kaki. Pesenam biasanya menekuk lutut untuk meredam benturan.

Ucapan Duka FGI untuk Naufal

Selama masa perawatan, FGI berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskwa, Federasi Gimnastik Rusia, serta pihak rumah sakit untuk memastikan penanganan terbaik. FGI kini sedang mengurus dokumen agar keluarga bisa mendampingi Naufal di Rusia sekaligus memproses pemulangan jenazah ke Tanah Air.

"Naufal merupakan atlet muda berbakat, dan sosok yang baik. Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa. Ini merupakan pukulan dan duka yang mendalam untuk kami," kata Ketua Gimnastik Indonesia Ita Yuliati. "Semoga keluarga diberikan kekuatan dan Naufal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” imbuhnya.

"Itu saat ini kami terus berkomunikasi dengan keluarga, Pengprov Jatim, KBRI di Rusia, serta Kedutaan Rusia di Indonesia agar pemulangan jenazah almarhum dapat segera dilakukan," tambah Ita.

Posting Komentar

Posting Komentar