
Perubahan Iklim dan Pengeringan Daratan yang Memicu Kenaikan Permukaan Laut
Perubahan iklim kini menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan sumber daya air tawar di seluruh dunia. Tidak hanya mengering di daratan, air tawar juga mengalir ke laut, mempercepat kenaikan permukaan laut. Analisis terbaru menunjukkan bahwa pengeringan daratan akibat perubahan iklim dan eksploitasi air tanah kini memberikan kontribusi lebih besar terhadap kenaikan permukaan laut dibandingkan pencairan lapisan es.
Studi ini dipimpin oleh Hrishikesh Chandanpurkar, seorang ilmuwan sistem Bumi dari FLAME University, India. Ia menyoroti pentingnya tindakan mendesak untuk mengatasi krisis air dan perubahan iklim. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances pada Juli 2025.
Daratan yang Semakin Mengering
Penelitian ini menggunakan data dari dua dekade pengamatan satelit NASA melalui misi Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) dan penerusnya. Data tersebut digunakan untuk memetakan perubahan simpanan air di daratan sejak tahun 2002 dan menelusuri penyebabnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa benua, kecuali Greenland dan Antarktika, mengalami tingkat pengeringan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Setiap tahun, luas area yang mengering setara dengan dua kali luas negara bagian California. Fenomena ini diperparah oleh aktivitas manusia, seperti emisi gas rumah kaca, pengalihan aliran sungai, serta penampungan air hujan.
Meskipun wilayah basah semakin basah dan wilayah kering semakin kering, keseimbangan alami siklus air Bumi tetap terganggu. Akibatnya, dampaknya jauh lebih serius daripada yang terlihat di permukaan.
Air Tawar yang Hilang ke Laut
Kehilangan cadangan air tawar terus berlangsung, dengan dampak yang sangat menghancurkan bagi kehidupan di seluruh dunia. Kehilangan ini tidak hanya terjadi pada sumber air permukaan seperti danau dan sungai, tetapi juga pada air tanah yang tersimpan dalam akuifer.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa sekitar 75 persen populasi manusia tinggal di 101 negara yang sedang mengalami kehilangan air tawar dengan laju yang semakin cepat. Ke mana perginya air tersebut? Sebagian besar mengalir ke laut, sehingga kehilangan air daratan kini menyumbang lebih besar terhadap kenaikan permukaan laut dibandingkan pencairan lapisan es di kutub.
Penyebab Utama Pengeringan Daratan
Pengeringan daratan ini sebagian besar disebabkan oleh hilangnya air di wilayah lintang tinggi seperti Kanada dan Rusia, daerah yang biasanya tidak dianggap kering. Para peneliti menduga hal ini berkaitan dengan mencairnya es dan permafrost di kawasan tersebut.
Di benua-benua tanpa gletser, sekitar 68 persen kehilangan cadangan air darat disebabkan oleh eksploitasi air tanah oleh manusia. Faktor lain yang turut memperparah adalah kekeringan ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Tengah dan Eropa. Para ahli berpendapat bahwa fenomena ini akan semakin sering dan parah seiring krisis iklim yang terus berlanjut.
Para peneliti berharap adanya upaya regional, nasional, dan internasional untuk mengembangkan pemanfaatan air tanah yang berkelanjutan. Ini diharapkan bisa membantu melestarikan sumber daya berharga selama bertahun-tahun mendatang.
Posting Komentar