
Keluarga Terkejut dengan Kematian Kepala Cabang Bank BUMN
Kasus kematian Mohamad Ilham Pradipta, yang merupakan Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta, masih menyisakan banyak pertanyaan bagi keluarganya. Tidak ada tanda-tanda aneh yang terlihat dari Ilham sebelum kejadian berlangsung. Bahkan, beberapa jam sebelum kejadian, ia sempat berkomunikasi dengan kakak perempuannya.
Menurut Juru Bicara Keluarga Ilham, Widodo Bayu Ajie, komunikasi terakhir antara Ilham dan kakaknya hanya seputar makanan. Saat itu, kakaknya sedang berada di Surabaya, dan Ilham juga sedang bekerja di sana. “Terakhir kontak sama kakaknya itu cuma ngobrolin makanan. Hari kejadian itu. Kakanya waktu itu lagi di Surabaya, dan ilham pun sempat kerja di Surabaya,” ujar Widodo Bayu Ajie saat diwawancara.
Tidak ada beban atau rasa khawatir yang ditunjukkan oleh Ilham. “Kalau orang mungkin kalau ada pikiran yang berat itu mungkin dia cerita. Dia jelasin aja biasa gitu,” tambahnya. Sang kakak tidak menyangka bahwa pada sore hari, Ilham akan dicukik dan ditemukan tewas di Bekasi. “Mankanya kakaknya tidak menduga ada kejadian seperti ini. H- beberapa jam siang harinya soalnya masih telponan sama kakaknya,” ujarnya.
Karier yang Stabil di Dunia Perbankan
Sosok Ilham ternyata sudah lama berkarir di Bank BUMN. Sejak lulus kuliah, ia langsung bekerja di bank dengan posisi marketing. Menurut Widodo Bayu Ajie, Ilham telah bekerja di BRI selama sekitar 13-14 tahun. “Dia di BRI itu sudah 13-14 tahun kurang lebih. Yang saya tahu itu,” katanya.
Selama berkarir, Ilham pernah bertugas di beberapa wilayah. Ia pernah bekerja di Surabaya dan Bandung. Namun, pindah ke Jakarta baru saja terjadi belakangan ini. “Sempat di Surabaya. Di Bandung juga pernah. Tapi pindah ke Jakarta itu sih belum lama ya,” ujarnya.
Namun, selama masa kerjanya, Ilham tidak pernah bercerita tentang adanya masalah di tempat kerjanya. Bahkan, sebelum kejadian, ia tidak mengungkapkan apapun yang mencurigakan. “Saya juga ngobrol dengan kakaknya, dengan istrinya itu. Dia tidak pernah bercerita ada satu problem ya. Kalau bercerita mungkin habis dari sini, dari situ, itu kan hal yang biasa. Tapi ada problem besar itu dia tidak pernah cerita,” tambahnya.
Kesedihan yang Mendalam
Kejadian ini memberikan dampak besar bagi keluarga Ilham. Mereka merasa kehilangan sosok yang selalu tenang dan tidak pernah membicarakan masalah. “Dia selalu tenang dan tidak pernah membebankan masalah kepada orang lain,” ujar Widodo Bayu Ajie.
Dari segi profesional, Ilham dikenal sebagai sosok yang disiplin dan tekun. Pengalaman kerjanya di berbagai wilayah menunjukkan kemampuan dan dedikasinya dalam dunia perbankan. Namun, kematian mendadak ini membuat keluarga dan rekan kerjanya terkejut dan sedih.
Hingga saat ini, penyebab pasti kematian Ilham masih dalam penyelidikan. Namun, keluarga tetap berharap bisa mendapatkan kejelasan dan penyelesaian yang adil. Mereka juga berharap agar kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap kondisi kesehatan mental dan fisik setiap individu.
Posting Komentar