P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

WHO Kecam Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza, 20 Tewas Termasuk Jurnalis

Featured Image

Kritik WHO terhadap Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan kecaman yang tajam terhadap serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis dan seorang petugas pemadam kebakaran. Pernyataan ini disampaikan pada Senin (25/8) melalui platform X.

Tedros menyatakan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan harus segera dihentikan. Ia juga menyerukan gencatan senjata secepatnya untuk mencegah lebih banyak korban jiwa. “Di saat warga Gaza kelaparan, akses mereka terhadap layanan kesehatan yang terbatas semakin dilumpuhkan oleh serangan berulang. Kami tidak bisa cukup keras menyuarakannya: HENTIKAN serangan terhadap layanan kesehatan. Gencatan senjata sekarang juga!” tegas Tedros dalam pernyataannya.

Serangan udara Israel menargetkan gedung utama rumah sakit yang mencakup unit gawat darurat, ruang rawat inap, serta ruang operasi. Selain itu, tangga darurat juga rusak akibat serangan tersebut. Dari informasi yang diperoleh, dua serangan terjadi secara beruntun, dengan serangan kedua mengenai lokasi saat tim penyelamat sedang mengevakuasi korban.

Tragedi ini memperpanjang daftar jurnalis yang gugur di Gaza. Televisi resmi Palestina mengonfirmasi kematian kameramannya, Hussam al-Masri. Al Jazeera juga mengumumkan kehilangan fotografernya, Mohammad Salama. Selain itu, fotojurnalis Mariam Abu Dagga dan Moaz Abu Taha juga dipastikan meninggal dunia. Sementara itu, wartawan lepas Ahmed Abu Aziz dilaporkan wafat akibat luka parah yang dideritanya.

Serangan terhadap fasilitas kesehatan kembali memicu perhatian global terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Situasi ini menunjukkan bahwa pasien kritis, tenaga medis, hingga jurnalis kini menjadi korban dari konflik yang terus berkecamuk. Kondisi ini semakin memperburuk penderitaan rakyat Gaza yang sudah sangat rentan.

Dampak Serangan terhadap Masyarakat Gaza

Serangan terhadap fasilitas kesehatan tidak hanya mengancam nyawa para tenaga medis, tetapi juga mengganggu layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza. Di tengah situasi krisis, akses terhadap layanan kesehatan menjadi semakin sulit. Banyak rumah sakit dan klinik tidak dapat beroperasi secara normal akibat kerusakan dan ancaman serangan.

Selain itu, serangan ini juga memberikan dampak psikologis yang besar bagi masyarakat Gaza. Rasa takut dan ketidakamanan semakin meningkat karena setiap serangan bisa saja mengancam keselamatan hidup mereka. Warga Gaza kini hidup dalam tekanan yang sangat berat, baik secara fisik maupun mental.

Kebutuhan Aksi Darurat

Dalam konteks ini, penting bagi komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan yang efektif. Perlu adanya penegakan hukum internasional dan perlindungan terhadap warga sipil, termasuk tenaga kesehatan dan jurnalis. Kesadaran akan hak asasi manusia harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi konflik ini.

Selain itu, diperlukan bantuan kemanusiaan yang lebih besar dan cepat agar dapat membantu meringankan beban yang dialami oleh warga Gaza. Keterlibatan organisasi-organisasi internasional dan negara-negara lain sangat penting untuk memastikan bahwa bantuan mencapai sasaran secara efektif.

Dengan situasi yang semakin memprihatinkan, tindakan bersama dan solidaritas global menjadi kunci dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Posting Komentar

Posting Komentar