
Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) Siap Mengubah Peta Infrastruktur Nusantara
Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) menjadi proyek infrastruktur yang menarik perhatian publik dan investor. Dengan panjang total 206,65 kilometer, proyek ini diharapkan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia, menggeser rekor sebelumnya yang dimiliki oleh Jalan Tol Terpeka. Proyek ini telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025 dan akan menjadi salah satu simbol kemajuan infrastruktur negara.
Rute dan Fungsi Strategis Getaci
Tol Getaci akan menghubungkan dua provinsi penting, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat, jalur ini melintasi wilayah Priangan Timur sejauh 171,40 km, sementara di Jawa Tengah mencakup 35,25 km hingga mencapai Cilacap. Proyek ini dirancang untuk mempercepat waktu tempuh dari Jakarta atau Bandung menuju kawasan Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan wilayah selatan Jawa Tengah. Dengan demikian, daerah-daerah yang selama ini terisolasi akan memiliki akses lebih baik ke pusat ekonomi dan pariwisata.
Desain Konstruksi Hybrid yang Kompleks
Salah satu hal yang membuat Getaci unik adalah rutenya yang dianggap "paling ekstrem" di Nusantara. Jalur ini melewati wilayah dengan topografi yang sangat beragam, termasuk pegunungan, lembah dalam, dan zona rawan pergerakan tanah. Untuk menghadapi tantangan ini, pihak pengembang menggunakan desain konstruksi hybrid yang kompleks dan mahal. Berikut rinciannya:
- At Grade: Sebagian besar jalur dibangun di atas permukaan tanah relatif datar, dengan estimasi panjang 175,27 kilometer.
- Elevated (Tol Layang): Sejauh 22,26 kilometer, jalur ini dibangun untuk menghindari pembebasan lahan dan melewati area padat penduduk serta sungai.
- Tunnel (Terowongan): Diperkirakan akan digunakan terowongan kembar untuk melewati bukit atau pegunungan yang sulit, mirip dengan desain yang diterapkan pada Jalan Tol Cisumdawu.
Desain hybrid ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan meskipun biaya konstruksi meningkat.
Fase Pembangunan dan Status Lelang
Proyek ini telah mengalami beberapa penundaan lelang dan perubahan trase. Meski begitu, pemerintah menargetkan lelang dapat diselesaikan pada November 2025, sehingga konstruksi fisik bisa dimulai pada tahun 2026. Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap utama:
- Tahap 1 (Prioritas): Segmen Gedebage-Tasikmalaya dengan panjang sekitar 90-108 km.
- Tahap 2: Segmen Tasikmalaya-Cilacap.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian menyatakan bahwa prioritas awal adalah menyelesaikan segmen Gedebage hingga Tasikmalaya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke Cilacap.
Potensi Ekonomi dan Konektivitas Baru
Dengan dimulainya konstruksi pada 2026, Tol Getaci akan menjadi studi kasus teknik sipil yang monumental. Proyek ini tidak hanya membuka konektivitas baru antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang lebih besar bagi daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau. Dengan adanya jalan tol ini, daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi akan lebih mudah diakses, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Tol Getaci menjadi simbol kemajuan infrastruktur yang berani menghadapi tantangan geologis dan membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.



Posting Komentar