P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Tingkatkan Kepercayaan Konsumen, LPPOM MUI Dorong Standarisasi Uji Halal Global

Featured Image

Perkembangan Standar Pengujian Halal di Tingkat Internasional

Dalam era globalisasi, kebutuhan akan sistem laboratorium yang kredibel dan diakui lintas negara semakin meningkat. Hal ini mendorong upaya untuk menyatukan standar pengujian halal di tingkat internasional. Salah satu langkah penting dalam memperkuat keseragaman metode uji halal adalah pembentukan Halal Testing Harmonization Working Group. Tujuan dari inisiatif ini adalah menggabungkan prinsip ilmiah dan syariah dalam pengujian produk halal.

LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) menjadi salah satu lembaga yang berkomitmen untuk menghadirkan kolaborasi antara sains dan syariah dalam membangun sistem pengujian halal yang kredibel dan diakui secara global. Ide tersebut disampaikan oleh LPPOM MUI dalam acara AOAC Southeast Asia (SEA) Annual Conference 2025 di Bangkok, Thailand.

AOAC (Association of Official Analytical Chemists) merupakan organisasi internasional yang menetapkan metode baku pengujian pangan, obat, dan lingkungan di lebih dari 90 negara. Partisipasi LPPOM MUI dalam konferensi ini menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan standar pengujian halal.

Sebelumnya, Laboratorium LPPOM MUI juga turut serta dalam AOAC International Annual Meeting & Exposition 2025 di San Diego, California, Amerika Serikat. Dalam ajang tersebut, LPPOM MUI mempresentasikan metode inovatif untuk mendeteksi residu berbahaya pada bumbu kompleks dengan sensitivitas tinggi.

Menurut Heryani, General Manager Laboratorium LPPOM MUI, perbedaan hasil uji antar laboratorium adalah hal nyata yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme ilmiah dan syariah yang selaras untuk memastikan keputusan halal yang adil dan kredibel.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi global dalam membangun kepercayaan terhadap hasil uji laboratorium halal. Isu harmonisasi pengujian halal tidak dapat dipisahkan dari tantangan keamanan pangan secara umum. Standar yang seragam diharapkan dapat memperkuat perlindungan konsumen sekaligus memperlancar perdagangan produk halal antarnegara.

Keterlibatan aktif ilmuwan Indonesia dalam pengembangan metode laboratorium modern menunjukkan kontribusi nyata terhadap upaya global menciptakan sistem pengujian yang lebih transparan, kredibel, dan selaras dengan prinsip halal. Dengan pendekatan yang komprehensif, LPPOM MUI dan mitra-mitranya terus berupaya memperkuat sistem pengujian halal yang dapat diandalkan oleh masyarakat dan pasar internasional.

Langkah-Langkah Penting dalam Harmonisasi Pengujian Halal

  • Pembentukan Working Group: Membentuk kelompok kerja untuk menyelaraskan standar pengujian halal.
  • Kolaborasi Ilmiah dan Syariah: Menggabungkan prinsip ilmiah dan syariah dalam proses pengujian.
  • Partisipasi Global: Berpartisipasi dalam konferensi internasional seperti AOAC SEA dan AOAC International.
  • Inovasi Metode Uji: Mengembangkan metode inovatif untuk mendeteksi bahan berbahaya dengan sensitivitas tinggi.
  • Mekanisme Kredibel: Menyusun mekanisme yang dapat memastikan keputusan halal yang adil dan kredibel.
  • Standar Seragam: Memperkuat standar pengujian untuk melindungi konsumen dan mempermudah perdagangan produk halal.

Dengan terus berkembangnya inisiatif seperti ini, diharapkan sistem pengujian halal dapat lebih akurat, transparan, dan diakui secara internasional. Hal ini akan memberikan manfaat bagi industri makanan, kosmetik, dan obat-obatan yang berbasis halal.

Posting Komentar

Posting Komentar