P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Saldo MBG Rp 1 Miliar Hilang Karena Chat Palsu, Nurut Diminta Ubah Kata Sandi

Saldo MBG Rp 1 Miliar Hilang Karena Chat Palsu, Nurut Diminta Ubah Kata Sandi

Kepala SPPG Jadi Korban Penipuan Digital, Dana MBG Rp 1 Miliar Lenyap

Seorang kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) menjadi korban penipuan digital yang mengakibatkan dana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 1 miliar hilang. Akibatnya, dapur MBG yang dioperasikan oleh SPPG Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa dihentikan sementara.

Dana tersebut sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan operasional dapur MBG, yang merupakan program unggulan pemerintah dalam menangani masalah gizi anak sekolah. Kini, karena tidak adanya dana, seluruh aktivitas di dapur tersebut harus berhenti. Ribuan porsi makanan yang biasanya disalurkan setiap hari kini tidak bisa diproduksi.

Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, menyatakan bahwa kejadian ini terjadi akibat kelalaian dari kepala SPPG. “Benar kejadiannya seperti itu. Kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,” ujar Hendrik saat dikonfirmasi.

Awal Kejadian: Modus Penipuan Data Perbankan

Kejadian ini bermula ketika Kepala SPPG Pangauban, yang bernama MC, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi. MC kemudian menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar. Tak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi.

Dalam komunikasi tersebut, MC juga diminta untuk memberikan data penting terkait rekening institusi. Karena khawatir dana akan dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali.

Hendrik menjelaskan bahwa para ahli gizi dan pegawai lainnya sudah memperingatkan MC agar tidak langsung percaya pada telepon tersebut. Namun, peringatan tersebut tidak didengarkan, sehingga kejadian seperti ini terjadi.

Dampak Terhadap Operasional Dapur MBG

Kehilangan dana ini menyebabkan seluruh kegiatan dapur MBG di Pangauban terhenti. Ribuan porsi makanan yang biasanya disalurkan setiap hari kini tidak bisa diproduksi akibat lenyapnya anggaran operasional. Hendrik menyebutkan bahwa pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri.

Proses klarifikasi terhadap kasus ini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat. “Kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi,” tutup Hendrik.

Waspadai Penipuan Digital dengan Modus Baru

Di tengah meningkatnya aktivitas digital harian, WhatsApp kini menjadi salah satu aplikasi komunikasi yang rentan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber. Belakangan ini, beredar modus penipuan baru yang memanfaatkan fitur penghubung perangkat (linking device) untuk mengambil alih akun pengguna tanpa disadari.

Menurut laporan Cyber Blitz BSSN 2025, modus ini termasuk bentuk rekayasa sosial tingkat lanjut yang menargetkan pengguna dengan pesan yang tampak wajar, namun berisi jebakan digital berbahaya. Penipuan ini bekerja dengan cara mengelabui korban melalui pesan dari kontak yang tampak dikenal — seperti teman atau keluarga — dengan pesan bernada akrab seperti:

“Hai, aku secara tidak sengaja menemukan fotomu! [tautan mencurigakan]”

Begitu tautan diklik, korban akan diarahkan ke halaman login palsu yang menyerupai situs resmi seperti Facebook atau WhatsApp Web. Saat korban memasukkan data login, informasi itu langsung disedot oleh pelaku untuk membuat session atau QR WhatsApp palsu yang memberi mereka akses penuh ke akun korban.

Tips Perlindungan Diri dari Penipuan WhatsApp

Untuk menghindari risiko serupa, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

  • Jangan pernah mengklik tautan mencurigakan, bahkan jika dikirim oleh orang terdekat.
  • Aktifkan verifikasi dua langkah (Two-Step Verification) di WhatsApp.
  • Gunakan hanya situs resmi untuk login: https://web.whatsapp.com
  • Pasang aplikasi keamanan (antivirus & anti-phishing).
  • Perbarui sistem operasi dan aplikasi WhatsApp secara rutin.
  • Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun.
Posting Komentar

Posting Komentar