P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Dua Tantangan Masa Depan Generasi Muda

Featured Image

Tantangan Anak Muda Indonesia di Era Teknologi

Wakil Rektor Research & Technology Transfer Binus University, Juneman Abraham, menyampaikan bahwa anak muda Indonesia menghadapi tantangan besar dalam dunia profesional saat ini. Ia menekankan bahwa lingkungan kerja yang kini didominasi oleh teknologi membutuhkan kemampuan yang luar biasa dari generasi muda. Dalam acara Techvolution: Youth Innovate Day yang diselenggarakan di Binus University Jakarta pada 28 Oktober 2025, Juneman menjelaskan pentingnya persiapan diri untuk menghadapi perubahan tersebut.

Menurut Juneman, keberadaan banyak teknologi tidak boleh membuat anak muda menjadi tergantung atau dikendalikan olehnya. Sebaliknya, mereka harus mampu mengendalikan dan memanfaatkan teknologi dengan bijak. Untuk itu, ia menyarankan agar anak muda memiliki dua keahlian utama, yaitu social awareness dan growth mindset.

Social Awareness: Kesadaran Sosial yang Perlu Dikembangkan

Social awareness atau kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami kondisi lingkungan sekitar dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat. Juneman menjelaskan bahwa riset yang dilakukan harus berbasis pada isu-isu nyata yang sering dialami oleh masyarakat. Contohnya, Binus University bekerja sama dalam mengembangkan ruang interaktif untuk anak-anak berkebutuhan khusus, yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dengan adanya social awareness, anak muda bisa lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat dan menghasilkan solusi yang relevan. Hal ini juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial yang perlu ditanamkan sejak dini.

Growth Mindset: Pola Pikir yang Terus Berkembang

Selain social awareness, Juneman menekankan pentingnya growth mindset atau pola pikir yang terus berkembang. Dengan pola pikir ini, anak muda akan lebih mudah menemukan inovasi dan solusi untuk berbagai masalah. Menurutnya, setiap situasi yang kurang baik masih bisa diperbaiki melalui riset dan pengembangan.

Juneman mengaitkan semangat ini dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda, yang dulu menjadi gerakan persatuan dan perjuangan untuk membebaskan bangsa dari perpecahan. Kini, ia berharap mahasiswa mampu membebaskan masyarakat dari berbagai tantangan yang ada dengan menguasai teknologi, berinovasi, serta memiliki kesadaran sosial dan pola pikir yang positif.

Tantangan Pemuda Masa Depan

Rektor Binus University, Nelly, menambahkan bahwa tantangan pemuda saat ini dan masa depan adalah berani berinovasi dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia menilai bahwa anak muda Indonesia perlu meningkatkan keberanian untuk mentransformasi masalah sehari-hari menjadi solusi teknologi yang relevan dan efektif.

Nelly menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam berkarya, bukan justru menjadi objek yang dikendalikan. Ia berharap generasi muda mampu membangun masa depan yang lebih baik dengan menggunakan teknologi secara bijak.

Techvolution: Wadah Inovasi Generasi Muda

Sebelumnya, Binus University Kemanggisan menyelenggarakan acara Techvolution: Youth Innovate Day, sebuah ajang perayaan kreativitas dan inovasi digital. Acara ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menunjukkan kontribusi mereka dalam menghadapi tantangan masa kini melalui solusi berbasis teknologi.

Lebih dari 120 karya inovasi teknologi ditampilkan dalam acara tersebut, hasil kolaborasi mahasiswa lintas program studi. Karya-karya ini mencakup berbagai bidang seperti artificial intelligence (AI), automation, educational technology (EdTech), extended reality (XR), hingga digital biotechnology. Keistimewaan acara ini juga ditandai dengan pencatatan rekor MURI sebagai perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan pameran karya inovasi berbasis teknologi terbanyak.

Posting Komentar

Posting Komentar