
IHSG Menguat di Awal Perdagangan, Saham-saham Ini Menjadi Pemain Utama
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (4/11/2025), dengan level 8.280,80. Dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks naik sebesar 0,07% atau 5,72 poin hingga pukul 09.02 WIB. Pada awal sesi, IHSG bergerak antara level terendah 8.273,93 dan sempat mencapai titik tertinggi 8.295,44.
Secara keseluruhan, sebanyak 255 saham menguat, sedangkan 156 saham terkoreksi dan 229 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp15.089,15 triliun. Beberapa saham dengan kapitalisasi besar berhasil menunjukkan kenaikan, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 1,19% ke Rp3.390 per saham. Sementara itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) meningkat 1,08% menjadi Rp9.375 per saham.
Selain itu, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga menguat sebesar 0,75% menuju Rp2.690 per saham, sementara PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatat pertumbuhan 0,70% menjadi Rp7.200 per saham. Namun, beberapa saham mengalami pelemahan, seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang turun 1,18% ke Rp86.975 per saham dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang melemah 0,79% ke Rp6.300 per saham.
Top Gainers dan Top Losers Hari Ini
Di antara saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan, saham PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI) menjadi salah satu yang paling mencolok dengan kenaikan sebesar 25% ke Rp320 per saham. Sementara itu, saham PT Guna Timur Raya Tbk. (TRUK) membukukan kenaikan sebesar 19,05% menjadi Rp350 per saham.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan terbesar. Saahm PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) turun 14,80% ke Rp8.350 per saham, dan saham PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) terkoreksi 11,50%.
Analisis Teknis dan Prospek IHSG
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyatakan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Setelah ditutup menguat 1,36% ke level 8.275 pada Senin (3/11/2025), indeks diperkirakan akan mencoba menguji level resistance 8.300 hingga 8.350.
Menurutnya, indikator teknikal seperti MACD menunjukkan penyempitan negative slope dan potensi Golden Cross. Sementara itu, Stochastic RSI naik di area pivot. Indikator A/D juga menunjukkan adanya akumulasi, sehingga IHSG diprediksi akan terus menguat dalam waktu dekat.
Kinerja Sektor dan Indikator Makro
Pada perdagangan sebelumnya, sektor consumer cyclical menjadi yang paling kuat, sedangkan sektor properti mengalami pelemahan. Optimisme pasar didorong oleh indikasi pemulihan konsumsi domestik dan inflasi Oktober 2025 yang tercatat sebesar 2,86% year on year (YoY), mendekati asumsi APBN di 3% YoY.
Selain itu, indikator makro seperti Indeks PMI manufaktur meningkat menjadi 51,2 pada Oktober 2025 dari 50,4 di September 2025. Neraca perdagangan September 2025 mencatat surplus US$4,34 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan surplus Agustus 2025. Ekspor Indonesia pada bulan tersebut tumbuh 11,41% YoY, didorong oleh permintaan dari China dan Amerika Serikat.
Valdy menambahkan bahwa inflasi diperkirakan akan terus meningkat namun tetap dalam kontrol sampai Desember 2025, sebagai dampak dari peningkatan konsumsi masyarakat.
Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Hari Ini
Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, antara lain ASII, PTRO, ELSA, AKRA, dan SCMA. Namun, pembaca diminta untuk mempertimbangkan keputusan investasi secara mandiri.



Posting Komentar