P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Atap SMP Pasundan Bandung Ambruk, Tujuh Orang Terluka

Featured Image

Insiden Atap Ambruk di SMP Pasundan, Tujuh Siswa Terluka

Pada Senin 3 November 2025, sebuah insiden menimpa salah satu ruang kelas di kompleks Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pasundan, Jalan Pasundan, Kota Bandung. Atap ruang kelas tersebut tiba-tiba ambruk dan menimpa sejumlah siswa yang sedang berada di dalam ruangan. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 11.00 dan menyebabkan tujuh korban luka-luka.

Dari jumlah tersebut, enam di antaranya adalah siswa kelas 7D dari SMP Pasundan 1, sementara satu orang lainnya adalah pekerja yang sedang melakukan proses renovasi di sekolah tersebut. Seluruh korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Bandung Kiwari untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Menurut informasi yang diperoleh, atap yang ambruk memang sedang dalam proses renovasi. Kapolsek Regol, Komisaris Heri Suryadi, menjelaskan bahwa insiden bermula saat dua orang pekerja renovasi sedang berada di bagian atas bangunan. Mereka mencoba membongkar bata di sekitar plafon coran. Namun, tiba-tiba coran yang mereka injak runtuh, sehingga menyebabkan atap bangunan kelas di samping juga ikut roboh.

Reruntuhan atap itu langsung menimpa enam siswa yang sedang berada di dalam kelas. Saat kejadian, siswa kelas 7D seharusnya sedang berada di laboratorium komputer untuk pelajaran TIK. Namun, karena jam pergantian pelajaran, beberapa siswa kembali ke kelas. Di dalam ruangan tersebut juga ada guru yang menunggu, yaitu wali kelas 7D.

Guru tersebut turut membantu menahan reruntuhan dan menolong anak-anak. Korban siswa yang terluka antara lain Asila Arifa, Hilda, Raisma, Alisha, dan Kenzo. Sementara korban pekerja adalah Satria.

Evaluasi Keselamatan Bangunan Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, menegaskan bahwa kejadian ini menjadi momentum penting untuk evaluasi total terhadap kondisi bangunan sekolah. Ia mengakui bahwa pendanaan perbaikan sekolah swasta tidak bisa sepenuhnya ditanggung oleh APBD.

"Ya, yang jelas banyak hikmah yang kita harus terus melakukan evaluasi, tidak hanya untuk sekolah-sekolah milik pemerintah, tapi juga sekolah-sekolah swasta," ujar Asep.

Ia juga menyatakan bahwa banyak sekolah swasta yang memiliki kondisi bangunan serupa dengan SMP Pasundan 1. Menurutnya, faktor usia menjadi salah satu penyebab utama keroposnya struktur bangunan. Oleh karena itu, Asep menegaskan agar pihak sekolah proaktif menganalisis kelayakan bangunan.

Peringatan Keras untuk Sekolah

Asep memberi peringatan keras agar sekolah tidak memaksakan penggunaan ruang kelas yang sudah tidak layak. "Kalau memang tidak layak, berarti harus dikosongkan," katanya.

Ia juga telah memerintahkan Kepala Bidang SMP untuk melakukan pengecekan struktur bangunan secara menyeluruh, baik di sekolah negeri maupun swasta. Meski proses ini sudah berjalan, ia mengakui bahwa jumlah sekolah cukup banyak sementara tenaga di dinas masih terbatas.

Bangunan SMP Pasundan 1 yang ambruk memang sudah dalam kondisi keropos dan baru akan diajukan untuk program revitalisasi pada Januari 2026. Namun, saat ini, Pemkot Bandung masih menghadapi kendala keterbatasan fiskal daerah dalam membantu sekolah swasta.

"Kalau untuk sekolah swasta seperti yang ini, sebenarnya bangunan ini belum masuk program revitalisasi. Kalau dari APBD, sampai hari ini memang belum ada anggaran untuk memberikan bantuan ke sekolah-sekolah swasta," ujar Asep.

Oleh karena itu, Pemkot Bandung saat ini hanya bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat. Ia berkomitmen untuk terus mengoptimalkan komunikasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar sekolah-sekolah swasta yang kondisinya tidak layak bisa menjadi prioritas.

Posting Komentar

Posting Komentar