
Pendanaan Proyek Waste to Energy dengan Patriot Bonds
Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyampaikan bahwa pembangunan proyek waste to energy dapat menggunakan pendanaan dari Patriot Bonds. Meski demikian, hingga saat ini belum ada persentase yang ditentukan secara pasti untuk memanfaatkan instrumen investasi tersebut.
“Nanti kami akan mendiskusikannya, tetapi tentunya Patriot Bonds bisa digunakan,” ujarnya saat ditemui di Wisma Danantara Indonesia, Jakarta, pada Senin, 3 November 2025.
Patriot Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk membantu mendanai berbagai proyek strategis nasional. Salah satu tujuannya adalah proyek waste to energy yang bertujuan mencapai target nol emisi pada tahun 2060.
Selain Patriot Bonds, Pandu menjelaskan bahwa proyek ini juga menarik minat dari berbagai bank lokal seperti Himpunan Bank Negara (Himbara) dan bank asing. Danantara akan mencari opsi pendanaan terbaik dan paling kompetitif.
“Biasanya pendanaan proyek itu lumrahnya 70 persen utang dan 30 persen modal sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya, Chief Executive Officer Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Patriot Bonds sudah terjual hingga Rp 50 triliun. Jumlah ini cukup untuk mendanai proyek waste to energy yang melibatkan pembangunan fasilitas Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan menjadi Energi Listrik (PSEL). Fasilitas ini mampu mengolah 1.000 ton sampah per hari dan menyuplai listrik hingga 15 megawatt.
Proyek ini dinilai akan memberikan manfaat besar bagi pemerintah daerah karena tidak lagi ada kewajiban tipping fee untuk pengelolaan sampah. “Ini meringankan anggaran daerah sekaligus memperkuat keberlanjutan proyek,” kata Rosan.
Diketahui, pembangunan PSEL membutuhkan dana sebesar Rp 2,5 triliun hingga 3 triliun. Tahap pertama pembangunan fasilitas tersebut akan dilakukan di tujuh wilayah aglomerasi. Proyek ini akan memasuki tahap tender serentak pada tanggal 6 November 2025.
Beberapa faktor yang membuat proyek ini menarik minat para pemangku kepentingan antara lain kemampuan mengurangi limbah, menghasilkan energi listrik, serta mengurangi beban anggaran daerah. Dengan pendanaan yang bervariasi, mulai dari Patriot Bonds hingga keterlibatan bank lokal dan asing, proyek ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pencapaian target lingkungan nasional.
Tidak hanya itu, proyek ini juga diharapkan mampu menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Dengan teknologi yang digunakan, proses pengolahan sampah tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan, sehingga cocok untuk diterapkan di berbagai wilayah.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Dengan adanya fasilitas seperti PSEL, masyarakat akan lebih termotivasi untuk memilah sampah agar bisa dimanfaatkan secara optimal.
Dalam konteks yang lebih luas, proyek waste to energy ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan lingkungan dan energi. Dengan kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah, proyek ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang untuk masalah sampah dan krisis energi.
Dengan pendanaan yang beragam dan dukungan dari berbagai pihak, proyek ini memiliki peluang besar untuk berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi lingkungan maupun ekonomi.



Posting Komentar