
Penutupan Pemerintah AS yang Mengganggu Layanan Publik
Pada Rabu, 1 Oktober, pemerintah Amerika Serikat mengalami penutupan atau shutdown setelah Partai Demokrat dan Partai Republik di Kongres gagal mencapai kesepakatan atas rancangan undang-undang pendanaan. Penutupan ini menyebabkan sejumlah layanan publik terhenti sementara dan gaji pegawai federal ditangguhkan. Bahkan ada ancaman bahwa gaji tersebut tidak akan dibayarkan sama sekali.
Dalam situasi sebelumnya, pegawai pemerintah yang terdampak shutdown biasanya ditempatkan dalam status furlough, yaitu cuti tanpa gaji sementara. Mereka kemudian menerima gaji setelah pemerintah kembali beroperasi. Namun, kali ini pemerintahan Donald Trump mengancam akan memberhentikan pegawai secara permanen jika kondisi tidak membaik.
Kebuntuan di Kongres
Setiap 1 Oktober, tahun fiskal pemerintah federal Amerika Serikat dimulai. Tanpa rancangan pendanaan darurat, pemerintahan tidak bisa berjalan. Saat ini, Partai Republik menguasai kedua kamar Kongres. Di Senat, Republik memiliki 53 kursi dan Demokrat 47. Untuk meloloskan rancangan undang-undang dibutuhkan 60 suara. Pemimpin mayoritas Senat adalah John Thune dari Republik, sedangkan pemimpin minoritas adalah Chuck Schumer dari Demokrat.
Di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Republik menguasai 220 kursi, sedangkan Demokrat 212. Ketua DPR adalah Mike Johnson, dengan Steve Scalise sebagai pemimpin mayoritas, sementara pemimpin minoritas adalah Hakeem Jeffries.
Perdebatan di Kongres muncul akibat rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek yang diajukan Republik. Rancangan ini mengatur pembiayaan operasi pemerintah hingga 21 November. Tanpa rancangan ini, pemerintahan tidak bisa berjalan.
Obamacare Jadi Sumber Perselisihan
Salah satu sumber utama kebuntuan adalah pembiayaan berkelanjutan untuk Affordable Care Act (Obamacare). Program ini populer di kalangan pemilih karena memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan akses layanan kesehatan.
Partai Demokrat menolak mendukung rancangan anggaran Republik kecuali pemotongan Medicaid yang diberlakukan melalui kebijakan “One Big Beautiful Bill” pada Juli lalu dicabut. Selain itu, Demokrat menuntut perpanjangan kredit pajak khusus yang menurunkan biaya asuransi kesehatan bagi warga Amerika. Kredit pajak ini akan berakhir pada akhir tahun.
Demokrat di Senat bahkan mengajukan sejumlah alternatif, termasuk rancangan pendanaan sementara selama tujuh hingga sepuluh hari. Namun, Republik menolak usulan tersebut. Trump juga membatalkan pertemuan dengan pimpinan Demokrat dan menyebut tuntutan mereka tidak serius.
Polemik Video Deepfake Trump
Ketegangan politik meningkat setelah Trump mengunggah video deepfake di platform miliknya, Truth Social. Video itu menampilkan Jeffries mengenakan sombrero besar dan kumis melintang. Dalam video, suara palsu yang diklaim sebagai Chuck Schumer terdengar berkata, “Jika kita memberikan semua imigran ilegal ini layanan kesehatan, kita mungkin bisa mendapatkan dukungan mereka sehingga mereka dapat memilih untuk kita.”
Video itu kemudian dikecam oleh Partai Demokrat sebagai ujaran rasis yang merujuk pada stereotip warga Meksiko. “Itu adalah video menjijikkan, dan kami akan terus menegaskan bahwa kebencian tidak akan membawa Anda ke mana-mana,” kata Hakeem Jeffries. Ia menegaskan bahwa Partai Demokrat tengah berupaya melindungi layanan kesehatan rakyat Amerika di tengah serangan Partai Republik yang ia sebut belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejarah Penutupan Pemerintah AS
Penutupan kali ini adalah yang pertama sejak 2018. Shutdown memang jarang terjadi, namun frekuensinya meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Pada Maret lalu, Kongres juga hampir melewati tenggat waktu sebelum akhirnya meloloskan rancangan undang-undang beberapa jam sebelum batas waktu.
Shutdown terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat berlangsung dari Desember 2018 hingga Januari 2019, selama 34 hari, akibat perdebatan mengenai pendanaan tembok perbatasan yang didorong Trump. Sejak 1976, pemerintah federal sudah 20 kali mengalami penutupan. Tidak ada shutdown dari 1995 hingga 2013, tetapi dalam 12 tahun terakhir tercatat ada tiga kali penutupan.
Proses Anggaran Federal
Menurut laman resmi USA.gov, penyusunan anggaran pemerintah federal dimulai setahun sebelum tahun fiskal baru. Tahun fiskal berlangsung dari 1 Oktober hingga 30 September. Anggaran federal terbagi dalam tiga pos utama. Pertama, pengeluaran wajib, mencakup program jaminan sosial, Medicare, dan tunjangan veteran, yang menyedot lebih dari separuh total anggaran. Kedua, pengeluaran diskresioner, yaitu pendanaan lembaga federal yang ditentukan Kongres tiap tahun dengan porsi sekitar sepertiga dari total anggaran. Ketiga, bunga utang, yang biasanya kurang dari 10 persen.
Proses penyusunan dimulai dari pengajuan permintaan anggaran oleh lembaga federal kepada Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB), kemudian OMB menyusunnya sebagai proposal presiden. Proposal itu diajukan ke Kongres awal tahun berikutnya. Selanjutnya, rancangan anggaran dibagi ke 12 subkomite di DPR dan Senat yang bertugas sesuai bidang, mulai dari pertahanan hingga energi. DPR dan Senat menyusun resolusi masing-masing, lalu digabungkan menjadi satu. Setelah disahkan di kedua kamar, rancangan dikirim ke presiden untuk ditandatangani atau diveto.
Posting Komentar