P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Danantara Daftar Patriot Bond ke OJK

Featured Image

Danantara Ajukan Izin Penerbitan Patriot Bond ke OJK

Danantara, sebuah perusahaan investasi yang dikelola oleh pemerintah, telah mengajukan izin registrasi penerbitan Obligasi Patriot atau Patriot Bond kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengajuan ini dilakukan pada hari Rabu, 1 Oktober 2025. Informasi ini disampaikan oleh Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, dalam wawancara dengan Bloomberg.

Pengajuan dokumen registrasi obligasi tersebut tunduk pada Peraturan OJK No.7/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Langkah ini menandai tahap akhir dari proses penerbitan Patriot Bond perdana oleh Danantara Investment Management.

Sebelumnya, Danantara telah merencanakan untuk menggalang dana sebesar US$3,1 miliar atau setara dengan Rp50 triliun melalui penerbitan dua seri obligasi Patriot Bond dengan jangka waktu 5 dan 7 tahun serta bunga sebesar 2%. Dalam perkembangan terbaru, dokumen yang diterima oleh media menunjukkan bahwa total komitmen dari 46 investor mencapai Rp51,75 triliun per 19 September 2025. Angka ini lebih besar dari target yang ditetapkan Danantara sebesar Rp50 triliun, sehingga menunjukkan antusiasme tinggi dari para investor.

Dokumen tersebut juga menampilkan nama-nama konglomerat yang terlibat sebagai investor. Di urutan teratas ada Anthoni Salim, lalu Prajogo Pangestu, Budi Hartono, Sugianto Kusuma, Franky Widjaja, Garibaldi "Boy" Thohir, Edwin Soeryadjaya, hingga James Riady. Selain itu, terdapat juga nama Dato Tahir, pemilik Grup Mayapada.

Menurut Pandu, para investor melihat ini sebagai cara signifikan untuk berkontribusi bagi negara. Mereka sangat antusias dengan proyek ini karena dapat dijalankan secara profesional dalam skala yang sangat besar.

Nantinya, Obligasi Patriot akan digunakan untuk membiayai lebih dari 30 proyek konversi sampah menjadi energi di berbagai daerah di Indonesia. Pandu menambahkan bahwa sekitar 80% dari total dana Danantara senilai US$8 miliar akan dialokasikan untuk proyek dalam negeri, sementara sisanya akan digunakan untuk investasi luar negeri.

Selain sektor energi, SWF yang dibangun era Presiden Prabowo juga membidik investasi di pusat data, ketahanan pangan, serta rencana masuk ke bisnis manajemen investasi. Kesepakatan ini diharapkan tercapai pada akhir 2025 atau awal 2026.

Skema Private Placement untuk Patriot Bonds

Dalam pernyataannya, Mohamad Al-Arief, MD Global Relations and Governance Danantara Indonesia, menjelaskan bahwa Patriot Bonds sedang dipersiapkan melalui skema private placement, sehingga tidak ditawarkan kepada publik. Partisipasi dalam instrumen ini sepenuhnya bersifat sukarela.

Prinsip utama dari Patriot Bonds adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Skema ini membuka kesempatan bagi kelompok usaha Indonesia untuk berkontribusi pada agenda pembangunan lintas generasi, sekaligus memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan jangka panjang masyarakat.

Danantara berkomitmen menjalankan mandat sebagai pengelola investasi negara dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang kuat. Inisiatif pembiayaan ini juga akan mendukung transformasi ekonomi jangka panjang serta memperkuat peran sektor swasta dalam pembangunan nasional.

Peringkat AAA untuk Patriot Bonds

Pada perkembangan lain, holding investasi Danantara Indonesia, PT Danantara Investment Management, telah meraih peringkat AAA (idn) dari Fitch Ratings Indonesia terkait dengan rencana penerbitan Patriot Bonds senilai Rp50 triliun. Hal ini dilakukan untuk memenuhi Peraturan OJK No.49/2020 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk.

0

Posting Komentar