P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Ancaman Global Menghantui Ekonomi Indonesia

Featured Image

Mempertahankan Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan peringatan terkait ketidakpastian global yang masih mengancam perekonomian nasional. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers APBN KITA edisi September 2025. Menurutnya, berbagai faktor seperti konflik geopolitik dan fluktuasi harga energi menjadi penyebab utama dari risiko tersebut.

Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dapat memicu gangguan pada rantai pasok global. Kondisi ini berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. "Risiko global harus tetap diwaspadai karena dapat mengganggu laju pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menjaga daya tahan ekonomi. Fokus utama diberikan pada pembiayaan prioritas dan penguatan program perlindungan sosial. Dengan demikian, pemerintah berupaya memastikan bahwa kebijakan fiskal tetap mampu mendukung kesejahteraan rakyat.

Realisasi Anggaran Pemerintah Hingga Agustus 2025

Hingga bulan Agustus 2025, belanja negara mencapai angka Rp1.160,3 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga serta belanja non-kementerian. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjalankan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menjelaskan bahwa realisasi anggaran pendidikan mencapai Rp357,1 triliun atau sebesar 49,3 persen dari APBN. Dana tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti beasiswa, bantuan operasional sekolah, hingga dukungan kesejahteraan bagi tenaga pendidik.

Selain itu, sektor kesehatan juga menjadi prioritas. Realisasi anggaran sebesar Rp119,6 triliun atau 54,7 persen dari PDB dialokasikan untuk layanan kesehatan masyarakat dan revitalisasi sarana kesehatan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.

Program Prioritas Pemerintah

Pemerintah juga aktif mendorong beberapa program prioritas, seperti sekolah rakyat, makan bergizi gratis (MBG), dan cek kesehatan gratis. Sampai saat ini, sebanyak 100 sekolah rakyat telah beroperasi dengan jumlah siswa sekitar 10 ribu orang. Realisasi anggaran untuk program ini mencapai Rp788,7 miliar.

Sementara itu, program MBG telah melayani lebih dari 22 juta penerima hingga bulan September 2025. Target yang ditetapkan adalah sebanyak 82 juta penerima, dengan dukungan dapur umum di berbagai daerah. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Subsidi Energi dan Pangan

Pemerintah juga telah menyalurkan subsidi energi dan pangan dengan total sebesar Rp218 triliun. Subsidi ini mencakup BBM, LPG, pupuk, serta komoditas pangan strategis. Dengan adanya subsidi ini, harapan besar diarahkan agar masyarakat dapat mengakses kebutuhan dasar secara lebih terjangkau.

Selain itu, pembangunan infrastruktur mendapat alokasi sebesar Rp142,1 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, hingga perumahan rakyat. Proyek-proyek infrastruktur ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Harapan Pemerintah untuk Pertumbuhan Ekonomi

Wakil Menteri Keuangan menyatakan bahwa percepatan belanja pusat dan daerah diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menargetkan APBN tetap menjadi instrumen penting dalam menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Dengan pengelolaan anggaran yang baik dan transparan, diharapkan perekonomian nasional dapat tetap stabil meski di tengah tantangan global.

Posting Komentar

Posting Komentar