P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Dua Anak Kuli Bangunan Bersekolah di Bangkalan, Impian Jadi Koki dan Guru Terwujud

Featured Image

Harapan Baru bagi Keluarga Miskin di Bangkalan

BANGKALAN, BroNews
Halili, seorang warga Desa Sanggaragung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, merasa bersyukur karena dua anaknya yang sebelumnya tidak bersekolah kini bisa mengenyam pendidikan. Dua putrinya, Indana Zulfa (8 tahun) dan Izzatul Muflihah (6 tahun), resmi terdaftar sebagai calon siswa di Sekolah Rakyat (SR) Bangkalan.

Pada kunjungan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf beberapa waktu lalu, Halili bersama kedua anaknya hadir ke SR Bangkalan untuk bertemu langsung dengan Gus Ipul. Di hadapan Gus Ipul, ia menceritakan bagaimana dua anaknya akhirnya bisa masuk ke sekolah tersebut. Pertemuan dengan petugas Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi awal dari harapan baru bagi keluarganya.

Halili dan petugas PKH bertemu setelah ia bekerja sebagai kuli bangunan. Saat pulang bekerja, ia dihampiri oleh petugas PKH yang menanyakan kondisi keluarganya dan menawarkan bantuan pendidikan untuk anak-anaknya. Tawaran itu membuat Halili sangat senang, karena dua putrinya yang sebelumnya menunggu kesempatan untuk bersekolah akhirnya mendapatkan jalan.

Selain pendidikan, seluruh kebutuhan anak-anak Halili akan ditanggung oleh negara. Ini memberikan rasa aman bagi keluarga yang sebelumnya hidup dalam keterbatasan ekonomi.

Kehidupan yang Lebih Baik

Tidak hanya senang karena anaknya bisa bersekolah, Halili juga merasa bahagia karena dua putrinya kini tinggal di tempat yang lebih nyaman. Sebelumnya, keluarganya hanya tidur beralaskan tikar. Rumah yang mereka tempati adalah rumah peninggalan orang tua, dibangun sejak tahun 1982.

Ia berharap, di tempat baru tersebut, anak-anaknya bisa memiliki kehidupan yang lebih baik daripada sebelumnya. Apalagi, dua putrinya akan tinggal di asrama sekolah dengan fasilitas yang memadai. Meski harus tinggal jauh dari keluarga sementara waktu, Halili bersedia mengorbankan kebersamaan demi masa depan anak-anaknya.

Sayangnya, karena keterbatasan ekonomi, Halili tidak bisa mengajak istrinya ikut hadir dalam pertemuan dengan Gus Ipul. Ia hanya memiliki satu motor, sehingga hanya membawa dua anaknya saja.

Cita-Cita yang Masih Terbuka

Indana Zulfa, putri tertua Halili, mengaku sangat senang akhirnya bisa bersekolah bersama adiknya. Ia memiliki impian menjadi guru. "Saya ingin jadi guru," ujarnya.

Sementara itu, Izzatul Muflihah ingin menjadi koki. Ia ingin belajar memasak agar bisa memberikan masakan terbaik untuk keluarganya. "Saya ingin jadi koki, ingin belajar masak supaya keluarga bisa makan enak," katanya.

Sekolah Rakyat di Bangkalan akan diresmikan esok hari (30/9/2025). Diperkirakan ada 67 siswa yang terbagi dalam 34 siswa SD dan 33 siswa SMP. Seluruh siswa akan tinggal di gedung asrama, dipisahkan antara putra dan putri. Di lingkungan SR, disediakan pengasuh yang akan menjaga seluruh siswa selama berada di sekolah.

0

Posting Komentar