P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Penculik Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Dibayar Rp 50 Juta, Hanya DP saja

Featured Image

Penasihat Hukum Buka Suara Mengenai Penculikan Kepala Cabang Bank

Seorang penasihat hukum dari empat tersangka penculikan Mohamad Ilham Pradipta, yaitu Adrianus Agal, memberikan pernyataan terkini mengenai kasus ini. Menurutnya, kliennya menerima perintah untuk menculik kepala cabang Bank BUMN yang berada di Cempaka Putih. Peristiwa ini terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Adrianus menjelaskan bahwa para pelaku diberi janji bayaran sebesar Rp 50 juta sebagai imbalan atas tindakan mereka. Uang tersebut dijanjikan oleh pihak yang bertanggung jawab atas rencana penculikan ini. Informasi tersebut didapatkan melalui kesaksian dari keempat tersangka dan data yang dikumpulkan oleh penyidik.

Namun, menurut Adrianus, belum seluruh jumlah uang yang dijanjikan tersebut telah diterima oleh para pelaku. Mereka hanya mendapatkan sebagian dari uang tersebut, yaitu uang muka atau down payment (DP). Hal ini disampaikan oleh Adrianus setelah melakukan komunikasi dengan penyidik dan mengunjungi Polda Metro Jaya pada Senin malam (25/8).

Adrianus memastikan bahwa informasi tersebut sudah diverifikasi oleh penyidik dalam proses pemeriksaan. Meskipun demikian, ia tidak dapat menyebutkan besaran DP yang sudah diterima oleh para pelaku. Yang jelas, angka tersebut tidak melebihi jumlah yang dijanjikan, yaitu Rp 50 juta.

Selain itu, Adrianus menyampaikan bahwa sebagian dari uang DP tersebut telah disita oleh penyidik. Meski begitu, ia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai nominal pasti yang disita.

Peristiwa penculikan Ilham terjadi pada Rabu pekan lalu (20/8). Ia diangkut paksa dari parkiran pusat perbelanjaan tersebut oleh empat orang yang kemudian ditangkap oleh aparat kepolisian. Setelah ditangkap, diketahui bahwa inisial dari keempat pelaku adalah AT, RS, RH, dan RW.

Pelaku dengan inisial AT, RS, dan RH berhasil diamankan di Jakarta. Sementara itu, RW alias Eras ditangkap di Bandara Internasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Proses penangkapan ini menunjukkan kerja sama antara polisi di berbagai wilayah untuk menangani kasus ini.

Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang siapa yang menjadi dalang di balik penculikan tersebut. Selain itu, masyarakat juga mulai khawatir akan adanya upaya lain yang bisa dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengancam keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Dalam beberapa hari terakhir, penyidik terus melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka dan mencari bukti-bukti tambahan yang dapat membantu proses penyelidikan. Dengan informasi yang diperoleh, diharapkan kasus ini dapat segera diselesaikan secara tuntas dan adil.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya terhadap tawaran-tawaran yang mencurigakan. Keberanian dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam mencegah terjadinya tindakan kriminal seperti ini.

0

Posting Komentar