
Kinerja Jasa Marga pada Kuartal III/2025 dan Proyeksi untuk Kuartal IV
Pada kuartal III/2025, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), yang merupakan salah satu emiten operator jalan tol BUMN, mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 4,83% secara year on year (YoY) dengan total pendapatan mencapai Rp14,52 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pendapatan tol sebesar Rp13,42 triliun dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp1,11 triliun.
Analis dari Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai bahwa prospek JSMR pada kuartal IV/2025 cukup positif karena adanya momentum libur akhir tahun yang berpotensi meningkatkan volume lalu lintas di beberapa ruas tol utama. Selain itu, potensi realisasi penyesuaian tarif di beberapa ruas baru juga bisa memperbaiki margin perusahaan. Namun, tekanan biaya keuangan dan proyek ekspansi yang masih tinggi menjadi tantangan yang perlu diperhatikan.
Ekky menambahkan bahwa saham JSMR menarik untuk dibeli di level Rp3.450 – Rp3.500 karena valuasi saham sudah terkoreksi cukup dalam sepanjang tahun ini. Ia menilai fundamental bisnis tol perseroan tetap defensif meskipun ada tekanan dari sisi biaya.
Di sisi lain, Liza Camelia Suryanata, Head of Research Kiwoom Sekuritas, menyatakan bahwa prospek JSMR menjelang kuartal IV/2025 cukup positif karena didukung oleh momentum libur akhir tahun dan stimulus perjalanan dari pemerintah. Meski demikian, dampak tersebut tidak akan signifikan karena kemampuan belanja masyarakat masih terbatas serta pendapatan riil yang belum sepenuhnya pulih.
Liza menilai bahwa JSMR memiliki peluang pemulihan moderat di akhir 2025, terutama didorong oleh lonjakan trafik musiman, efisiensi biaya, serta potensi monetisasi aset tol baru. Ia merekomendasikan saham JSMR untuk diakumulasi jangka menengah karena valuasi saham sudah relatif murah. Namun, beban bunga yang tinggi tetap menjadi tantangan dalam jangka pendek.
Laba dan Performa Keuangan JSMR
Jasa Marga mencatat laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp2,72 triliun pada kuartal III/2025, turun 17,33% dari Rp3,3 triliun pada kuartal III/2024. Laba per saham juga mengalami penurunan menjadi Rp375,95 dari Rp454,74. Namun, laba inti JSMR pada Januari-September 2025 naik 5,02% menjadi Rp2,74 triliun.
Liza menilai penurunan laba bersih sebesar 17% pada kuartal III/2025 terutama disebabkan oleh kenaikan beban keuangan dan rugi selisih kurs. Sementara itu, kenaikan laba inti sebesar 5% mencerminkan operasional tol yang stabil dan efisiensi biaya yang mulai terlihat.
Ekky Topan juga berpandangan serupa. Menurutnya, penurunan laba bersih perseroan yang mencapai 17% YoY disebabkan oleh faktor non-operasional seperti kenaikan beban bunga dan rugi selisih kurs. Di sisi lain, kenaikan laba inti yang tumbuh 5% menunjukkan kinerja operasional yang solid.
Direktur Utama Jasa Marga Rivan A. Purwantono menyampaikan bahwa peningkatan laba inti perseroan mencerminkan kekuatan fundamental perseroan dalam menjaga performa bisnis secara berkelanjutan. Capaian tersebut juga mencerminkan stabilitas pendapatan inti dari ruas-ruas utama.
EBITDA dan Stabilitas Rasio Keuangan
EBITDA JSMR meningkat 4,93% menjadi Rp9,73 triliun, dengan margin EBITDA stabil di level 67,01%. Penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 14,21% YoY setelah aksi korporasi equity financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada kuartal IV/2024.
Hingga akhir kuartal III/2025, JSMR tetap menjadi pemimpin pasar di industri jalan tol dengan panjang jalan tol beroperasi mencapai 1.294 km atau sekitar 42% dari total ruas beroperasi nasional. Total konsesi yang dikelola mencapai 1.736 km.
Pada Juli 2025, JSMR telah menuntaskan adendum perjanjian pemegang saham dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) di PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ). Aksi ini memungkinkan JMJ dikonsolidasikan ke laporan keuangan Jasa Marga tanpa perubahan struktur kepemilikan.
Fokus pada Proyek Jalan Tol Baru
Jasa Marga saat ini masih fokus pada lima proyek jalan tol yang tengah berjalan, yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.
Pada Agustus 2025, Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 km. Di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai serta mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga keseimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial perseroan.
Prioritas dan Target Investasi
Analis CGS International Sekuritas Indonesia, Bob Setiadi, menuturkan bahwa ke depan, JSMR akan fokus pada dua prioritas utama yakni meningkatkan kualitas jalan tol dan rest area sesuai mandat Danantara Indonesia. Perseroan juga menargetkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp10 triliun hingga Rp11 triliun hingga akhir tahun ini.
Bob menambahkan bahwa JSMR terbuka terhadap peluang investasi proyek brownfield, namun tidak berencana melakukan aksi korporasi jangka pendek, termasuk akuisisi jalan tol milik kontraktor BUMN.



Posting Komentar