
Penurunan Wisatawan Mancanegara di Sumsel pada September 2025
Pada bulan September 2025, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami penurunan sebesar 18,01% dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman pada periode tersebut hanya mencapai 933 orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan Agustus 2025 yang tercatat sebanyak 1.138 kunjungan.
Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, menjelaskan bahwa penurunan ini terjadi meskipun telah ada pembukaan pintu masuk baru ke Sumsel pada Juni 2025 lalu. Ia berharap angka ini dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Secara rinci, asal wisman yang berkunjung ke Sumsel pada bulan September didominasi oleh wisman dari Malaysia sebesar 63,67%. Diikuti oleh wisman dari Tiongkok dengan persentase 5,14%, Taiwan sebesar 1,50%, Korea Selatan 1,18%, dan sisanya berasal dari negara lain sebesar 28,51%.
Kenaikan Wisatawan Nusantara di Sumsel
Di sisi lain, jumlah wisatawan nusantara (wisnus) yang mengunjungi Sumsel menunjukkan kenaikan signifikan. Pada bulan September 2025, jumlah perjalanan wisnus ke wilayah ini mencapai 2,08 juta. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebanyak 1,6 juta. Namun, jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2025, jumlah wisnus sedikit mengalami penurunan dari 2,1 juta menjadi 2,08 juta.
Dari total 2,08 juta perjalanan tersebut, sebesar 1,6 juta atau 77% merupakan perjalanan antar kabupaten/kota di Sumsel. Sementara itu, sekitar 400 ribu orang atau 22% merupakan wisnus yang datang dari luar Sumsel.
Wisnus yang berkunjung ke Sumsel terutama berasal dari Provinsi Lampung dengan persentase 35,92%, disusul oleh Jambi sebesar 12,82% dan Bengkulu sebesar 10,99%.
Peningkatan Kumulatif Wisnus hingga September 2025
Secara kumulatif, dari Januari hingga September 2025, jumlah wisnus yang mengunjungi Sumsel telah mencapai 19,7 juta. Angka ini meningkat sebesar 53,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumsel juga mengalami kenaikan tipis menjadi 48,12% pada bulan September 2025. Meski demikian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan TPK pada bulan yang sama di tahun 2024 yang mencapai 52,36%.
Menurut Wahyu, kebanyakan tamu yang menginap di hotel hanya tinggal selama 1-2 hari, bahkan kurang dari 2 hari. Ia berharap agar pengunjung dapat memenuhi kamar hotel dan tinggal lebih lama untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Sumsel.



Posting Komentar