P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Kurangi Garam, Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan

Featured Image

Manfaat Mengurangi Konsumsi Garam untuk Kesehatan Tubuh

Garam sering dianggap sebagai bahan dasar dalam berbagai masakan. Rasanya yang gurih membuat banyak orang cenderung menambahkan lebih banyak garam ke dalam makanan mereka. Namun, konsumsi garam yang berlebihan justru bisa berdampak negatif pada kesehatan. WHO merekomendasikan agar setiap orang hanya mengonsumsi maksimal 5 gram garam per hari atau setara dengan satu sendok teh. Sayangnya, banyak orang sering melebihi batas tersebut tanpa menyadari bahwa garam juga tersembunyi dalam makanan kemasan, camilan, hingga minuman instan.

Mengurangi konsumsi garam bisa memberikan berbagai manfaat penting bagi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pengurangan asupan garam:

Menurunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi

Kelebihan garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, sehingga darah menjadi lebih banyak dan jantung bekerja lebih keras. Dengan mengurangi konsumsi garam, tekanan darah bisa turun, terutama bagi orang yang memiliki kecenderungan hipertensi.

Melindungi Kesehatan Jantung

Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh konsumsi garam berlebihan dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan gagal jantung.

Menurunkan Risiko Stroke

Dengan menjaga tekanan darah tetap stabil, risiko pecahnya pembuluh darah di otak bisa dikurangi. Studi menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah berkorelasi dengan penurunan insiden stroke.

Menjaga Kesehatan Ginjal

Ginjal harus bekerja ekstra untuk mengeluarkan kelebihan natrium dari tubuh. Mengurangi konsumsi garam membantu meringankan beban kerja ginjal dan mencegah kerusakan ginjal atau batu ginjal.

Membantu Menjaga Berat Badan Ideal

Banyak makanan olahan yang tinggi garam juga kaya akan kalori dan lemak. Dengan mengurangi konsumsi makanan jenis ini, seseorang cenderung memilih makanan segar, sehingga berat badan lebih mudah dikontrol.

Mengurangi Risiko Osteoporosis

Asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urin. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini dapat melemahkan tulang dan berpotensi menyebabkan osteoporosis.

Testimoni Ahli dan Saran Praktis

Ahli Gizi Nazhif Gifari dari Universitas Esa Unggul menjelaskan bahwa konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan dehidrasi, terutama saat puasa, serta memicu hipertensi. Ia menekankan bahwa cara sederhana seperti mengganti sebagian garam dapur dengan monosodium glutamat (MSG) bisa membantu mengurangi asupan natrium, karena kadar natrium dalam MSG jauh lebih rendah dibandingkan garam biasa.

Rekomendasi Internasional dan Strategi Pengurangan Garam

WHO menyarankan seluruh negara untuk mengurangi konsumsi natrium/garam karena konsumsi berlebihan dikaitkan dengan penyakit jantung, stroke, dan kematian dini. Laporan WHO menyebut bahwa banyak negara belum menerapkan kebijakan pengurangan natrium secara wajib, sehingga warga masih terpapar risiko tinggi.

Mengurangi konsumsi garam tidak berarti makanan menjadi hambar. Dengan penggunaan rempah dan bumbu alami, atau strategi seperti mengganti sebagian garam dengan MSG, rasa tetap bisa terjaga—namun kesehatan lebih terjamin. Dampak positifnya cukup luas: mulai dari menjaga tekanan darah, melindungi jantung dan ginjal, hingga memperkuat tulang.

0

Posting Komentar