P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Dejan Antonic Akui Kekalahan Semen Padang FC, Tekanan Arema FC Mengguncang

Dejan Antonic Akui Kekalahan Semen Padang FC, Tekanan Arema FC Mengguncang

Pelatih Semen Padang Akui Performa Buruk di Babak Pertama

Pelatih kepala Semen Padang FC, Dejan Antonic, mengakui bahwa timnya tampil kurang maksimal dalam babak pertama saat menghadapi Arema FC pada laga lanjutan BRI Super League 2025/2026. Pertandingan yang digelar di Stadion H Agus Salim Padang, Senin (3/11/2025) malam, berakhir dengan kekalahan 1-2 untuk Kabau Sirah.

Pada babak pertama, Semen Padang tertinggal 0-2 dari tamunya Arema FC. Menurut Dejan, permainan timnya tidak sesuai rencana karena tekanan tinggi dari Arema membuat para pemain sulit menjalankan strategi yang diharapkan.

“Saya setuju, babak pertama kita kurang bagus. Kita sudah tahu ini masalah kunci kita. Kita harus menciptakan lima kesempatan dulu untuk bisa mencetak satu gol. Kita tidak punya gol yang mudah. Lihat Arema, babak pertama mereka tiga kali melakukan tembakan dan dua gol,” ujar Dejan usai pertandingan.

Meski dalam kondisi tertinggal, Dejan mengapresiasi semangat juang para pemain yang mampu tampil lebih baik setelah turun minum. Perubahan formasi dari 4-3-3 ke 4-1-4-1 membantu Semen Padang mendapatkan banyak peluang di babak kedua.

“Yang bikin saya senang karena anak-anak di babak kedua berubah. Kita ubah sistem dari 4-3-3 ke 4-1-4-1, dan dari situ kita dapat banyak peluang. Sementara disini pelatih hanya bisa bawa anak-anak sampai depan pintu, tapi pintunya mereka sendiri yang harus buka kalau mau bikin gol,” jelas Dejan.

Tekanan Tinggi dan Kesulitan Bermain

Dejan menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab permainan buruk di babak pertama adalah tekanan tinggi dari Arema yang membuat para pemain Sulit mengalirkan bola dengan baik.

“Arema tidak kasih waktu untuk kita main sesuai rencana. Mereka tekan dua stopper kita, solusi di tengah tidak ada, jadi terpaksa kita main long pass. Dari awal kita tidak mau main seperti itu, tapi kadang di sepak bola situasinya memaksa kita seperti itu,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kesalahan umpan antar pemain masih sering terjadi. Namun, menurut Dejan, hal tersebut bukan karena kurang latihan, melainkan perbedaan antara kondisi latihan dan pertandingan sebenarnya.

“Sebelum saya datang ke Padang, saya sudah lihat masalah passing ini. Kita sudah latihan banyak, passing drill, kombinasi, semua diperbaiki. Tapi latihan dan pertandingan itu beda jauh,” ungkapnya.

Percaya Pada Kemenangan

Meski demikian, Dejan tetap menolak menyalahkan anak asuhnya dan menegaskan bahwa seluruh pemain sudah bekerja keras semaksimal mungkin. Ia menekankan pentingnya percaya diri dan waktu untuk meraih kemenangan.

“Kalau kita cuma bilang negatif dan tidak percaya ke anak-anak, kita menghargai perjuangannya. Karena semua pemain kasih 100 persen untuk tim. Sekali lagi, kita butuh waktu, dan saya percaya satu kemenangan bisa ubah segalanya,” tegasnya.

Dengan hasil ini, Semen Padang FC masih terpuruk di dasar klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan raihan 4 poin dari 10 pertandingan.

Posting Komentar

Posting Komentar