P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

JakCare: Penanganan Kesehatan Mental Warga Jakarta

Featured Image

Layanan JakCare: Solusi Konsultasi Kesehatan Mental yang Ramah dan Aksesibel

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan menghadirkan layanan konsultasi kesehatan mental berbasis daring bernama JakCare. Layanan ini bertujuan untuk memberikan akses konsultasi psikologis kepada masyarakat secara gratis, aman, dan tersedia 24 jam sehari. Masyarakat dapat mengakses layanan ini melalui aplikasi JAKI atau melalui hotline 0800-1500-119.

Layanan JakCare menjadi solusi penting bagi banyak warga Jakarta yang kesulitan mengakses layanan kesehatan mental. Salah satunya adalah Aura (26), warga Meruya, Jakarta Barat. Ia menyatakan bahwa layanan ini sangat membantu dalam mengurangi stres akibat kesibukan dan tekanan pekerjaan.

“Saya merasa JakCare menarik dan sangat membantu orang yang merasa kesepian. Cukup dengan menggunakan ponsel, saya bisa mendapatkan relief dari masalah yang saya hadapi,” ujar Aura.

Aura juga berbagi pengalamannya berkonsultasi dengan psikolog dari JakCare. Menurutnya, keberadaan psikolog perempuan membuatnya merasa lebih nyaman selama proses konsultasi.

“Waktu itu psikolog yang terhubung denganku kebetulan perempuan. Dia bisa memahami masalah saya dan membimbing percakapan agar cepat menemukan inti permasalahan,” tambahnya.

Selain Aura, Shinji (26), warga Pesanggrahan, juga merasakan manfaat dari layanan JakCare. Ia menggunakan layanan ini untuk mencari solusi dari diagnosa kondisi mental yang sebelumnya ia alami.

“Psikolognya ramah, tutur katanya lembut, dan penjelasannya mudah dipahami tanpa banyak istilah medis,” kata Shinji.

Shinji berharap Pemprov DKI Jakarta menambah tenaga ahli di layanan JakCare, terutama jumlah psikolognya, agar masyarakat tidak harus menunggu lama saat membutuhkan layanan. Ia berharap kualitas layanan ini bisa setara dengan lembaga swasta yang menyediakan jasa konseling.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa program JakCare merupakan bagian dari respons jangka panjang terhadap kesehatan mental warga Jakarta sebagai kota global.

“JakCare hadir sebagai teman bicara yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Masyarakat bisa langsung berkonsultasi dengan psikolog klinis melalui perangkat digital mereka, tanpa perlu datang ke fasilitas kesehatan dan tanpa biaya,” ujar Ani.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada 32 dari 44 puskesmas di Jakarta yang memiliki tenaga psikolog. Selain itu, tersedia layanan kesehatan jiwa di 31 rumah sakit umum daerah (RSUD).

JakCare Sebagai Pertolongan Pertama Kesehatan Mental

Salah satu psikolog yang tergabung dalam layanan JakCare, Putri Rahayu S.Psi., M.Psi., Psikolog, CHt, menjelaskan bahwa JakCare menjadi solusi bagi warga DKI yang kesulitan mengakses layanan kesehatan mental.

“Jakarta sering macet, dan beberapa layanan hanya tersedia di jam kerja. Di rumah sakit pun, poli jiwa tidak selalu siap 24 jam. Namun, JakCare tersedia 24 jam, sehingga warga bisa mengaksesnya kapan saja,” jelas Putri.

Putri menambahkan bahwa layanan JakCare juga menjadi langkah awal bagi mereka yang belum pernah atau masih ragu untuk berkonsultasi secara tatap muka. Misalnya, orang yang takut dianggap aneh, atau belum tahu cara mengakses layanan konseling.

“Layanan JakCare penting dikembangkan karena bisa menjadi pintu masuk untuk konsultasi awal,” imbuhnya.

Dalam konsultasi awal, psikolog biasanya melakukan asesmen kondisi psikologis pasien selama 45 hingga 60 menit. Jika pasien dinilai memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan diarahkan ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit.

“Ini lebih ke pertolongan pertama untuk deteksi dini. Tahapan awal meliputi screening, triase, dan penilaian risiko seperti kegawatdaruratan psikiatri, berisiko sedang, berisiko tinggi tapi tidak darurat, atau yang sebenarnya sehat,” jelas Putri.

Selain itu, layanan JakCare juga menyediakan penjemputan pasien yang memerlukan perhatian khusus. Misalnya, jika seseorang memiliki keinginan bunuh diri, psikolog akan bekerja sama dengan tim ambulance untuk menjemput dan membawa pasien ke rumah sakit.

Posting Komentar

Posting Komentar