P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

[EKSKLUSIF] Raihaanun Menceritakan Pengembangan Karakter Mirah di Film Horor 'Perempuan Pembawa Sial'

Film horor terbaruPerempuan Pembawa Nasib Buruksiap menghantui layar bioskop Tanah Air dengan kisah mistis yang berbeda dari biasanya. Mengangkat mitos Jawa kuno Bahu Laweyan, yaitu perempuan yang diyakini membawa sial bagi pasangan hidupnya, film garapan Fajar Nugros bersama IDN Pictures ini menghadirkan cerita penuh misteri sekaligus emosional lewat sosok Mirah.

Sebelum filmnya tayang, Popbela pun berkesempatan mewawancarai langsung pemeran utamanya, Raihaanun. Ditemui di IDN HQ, aktris kelahiran 7 Juni 1988 ini berbagi cerita tentang karakter Mirah, proses pendalaman peran, hingga makna film yang menurutnya penuh pesan tersirat.

Mari simak wawancaranya di bawah ini!

Mirah, sosok yang dihantui depresi dan misteri nasib sial

Bicara tentang karakteristik perannya dalam filmPerempuan Pembawa Sial,Raihaan menggambarkan Mirah sebagai sosok yang terus-menerus dihantui kesialan. Tekanan itu membuat hidupnya terasa muram, bahkan mirip dengan depresi.

Sebenarnya jika ditelusuri (kesimpulannya), mungkin dia lebih ke depresi, seperti mengapa hal ini (kecelakaan) terjadi berulang kali dalam hidupnya,kata Haanun, demikian ia biasa dipanggil.

Kesialan tersebut, menurutnya, menjadi beban utama yang harus diungkap sepanjang cerita.

Sampai hal tersebut menjadi sebuah misteri yang harus diungkapkan. Akhirnya, seiring berjalannya cerita film ini nantinya akan terbongkar mengapa (bisa terjadi) demikian,katanya.

Proses menghidupkan karakter Mirah

Untuk menghidupkan karakter Mirah, Raihaanun melalui serangkaian prosesmembacaIntensif hingga pemahaman peran bersama tim. Ia juga mendapat bimbingan dari aktor sekaligus pelatih akting, Rukman Rosadi, yang membantunya menemukan bentuk karakter.

Ada proses pembacaan, dan juga Mas Rukman Rosadi sebagai pelatih aksinya di sini, jadi kita menemukan bentuk ketika Mirah dengan Laweyan itu sebenarnya merupakan satu kesatuan,ucapnya.

Tidak hanya tentang rasa, proses ini juga melibatkan eksplorasi koreografi. Gerakan tubuh Mirah dibuat menyatu dengan kutukan Laweyan yang mengeksekusi korban.

Jadi, bagaimana bentuknya ketika Laweyan ini mengeksekusi korban-korbannya itu digabungkan dengan Mirah, seperti apa koreografinya. Seperti itu, (latihan fisiknya) lebih kepada itu. Jika tentang olah rasa, lebih ke bagaimana cara menggabungkan antara karakter Mirah dan Laweyan ini,tambahnya.

Diskusi intens dengan sutradara untuk membentuk karakternya

Saat prosesmembaca naskahdariPerempuan Pembawa Nasib Buruk, Raihaanun mengakui bahwa naskah yang ia terima sudah memiliki visualisasi tersendiri. Dari sana, kemudian muncul diskusi intens dengan sang sutradara, Fajar Nugros.

Pastinya dengan skrip itu, kan, memiliki visualnya sendiri, ingin membentuk eksekusi karakternya seperti apa. Jadi, ketika Mas Nugros ini menginginkan sesuatu yang berbeda dari Mirah, itu membuat saya sebagai aktor juga harus berdiskusi lebih lanjut. Bagaimana bentuknya, jangan sampai terlalu jauh dari karakternya (Mirah),jelasnya.

Perempuan yang memiliki nama lengkap Siti Hafar Raihaanun Nabilla ini juga mengungkapkan bahwa proses finalisasi karakter, termasuk tarian yang menggabungkan antara Mirah dengan Laweyan, dilakukan langsung pada hari-H syuting.

Jadi, ketika proses di mana membentuk karakter Mirah dan Laweyan ini menjadi satu dan harus membentuk koreografinya, itu benar-benar (dieksekusi) di hari-H-nya,katanya.

percaya akan hal-hal yang mistis, tetapi baru tahu tentang Bahu Laweyan

Menjawab pertanyaan tentang keyakinannya terhadap mitos lokal di zaman sekarang, Raihaanun percaya pada hal-hal mistis. Namun, mitos Bahu Laweyan, yang menjadi inspirasi di balikPerempuan Pembawa Sial,justru baru ia ketahui ketika terlibat dalam film ini.

Sebenarnya, sesuatu yang mistis itu ada, ya, (eksistensinya). Cuma, tentang Bahu Laweyan dan segala macamnya saya juga baru tahu di film ini. (Kalau ditanya) Percaya, sih, percaya,kata perempuan keturunan Minangkabau itu.

"Kebencian" menjadi kata kunci film 'Perempuan Pembawa Sial'

Saat diminta menggambarkan filmPerempuan Pembawa Nasib BurukHanya dengan satu kata, Raihaanun memilih "dendam". Menurutnya, Mirah bukan sekadar perempuan yang sial, melainkan korban dari cap negatif yang dilekatkan orang lain.

"Perempuan Pembawa Sial" sebenarnya tidak sial. Sebenarnya dia itu sial, tapi karena dibuat (dilabeli negatif oleh) orang. Jadi mungkin yang bisa dideskripsikan dengan satu kata itu 'dendam'.katanya.

Ia menambahkan bahwa film ini menceritakan tentang dendam yang lahir dari hal-hal yang tidak terlihat.

(Alasannya) Karena film ini tentang dendam itu sendiri. Ternyata, apa yang kita tidak tahu, (lalu) kita sebarkan benihnya, orang (dapat dengan bebas) menangkapnya seperti apa, (dan bahkan) orang terdekat pun juga bisa menjadi pengkhianat,ucapnya.

Nah, seperti apa sebenarnya wujud dendam yang dimaksud Raihaanun dalam film ini? Rasa penasaran itu hanya bisa terjawab dengan menyaksikan langsung aksi Mirah di layar lebar.

Jangan lewatkanPerempuan Pembawa Nasib Buruk, yang akan tayang serentak di bioskop mulai 18 September 2025!

Trailers dan Poster Resmi "Perempuan Pembawa Sial" Dirilis, Angkat Mitos Lokal Bahu Laweyan 7 Film Horor Mitologi 2025, Ada Wanita Pembawa Nasib Buruk! Mitos Bahu Laweyan, Cerita dalam Film Perempuan Pembawa Sial
Posting Komentar

Posting Komentar