P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

Livin, BRImo, dan Wondr Dorong Lonjakan Transaksi Digital Bank Besar

Featured Image

Pertumbuhan Pesat Transaksi Digital Perbankan di Indonesia

Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi, aktivitas transaksi digital perbankan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini terutama terlihat melalui layanan mobile banking dan superapp yang semakin diminati oleh nasabah ritel. Bank-bank besar di Indonesia juga mencatat peningkatan yang pesat seiring dengan pergeseran perilaku masyarakat menuju kanal digital.

Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa volume transaksi mobile banking pada delapan bulan pertama tahun 2025 mencapai 15,91 miliar transaksi. Angka ini naik sebesar 28,62 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Selain itu, nilai transaksinya juga meningkat sebesar 19,45 persen menjadi sebesar Rp17.613 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi salah satu bank yang paling cepat berkembang dalam hal digitalisasi. Superapp Livin yang dikelola oleh Bank Mandiri mencatat jumlah pengguna hingga akhir kuartal III 2025 sebanyak 35,1 juta pengguna. Volume transaksi yang tercatat mencapai 4,54 miliar, tumbuh 27,9 persen secara tahunan. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai Rp4.257 triliun, naik sebesar 10,4 persen.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyatakan bahwa saat ini lebih dari 91 persen pembukaan rekening baru di Bank Mandiri dilakukan secara digital melalui aplikasi Livin. Ia menekankan bahwa digitalisasi menjadi inti dari strategi pertumbuhan Bank Mandiri. Lewat Livin, bank berupaya memperkuat pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI), dana pihak ketiga (DPK), serta efisiensi biaya dana.

Selama Januari–September 2025, Livin berhasil menyumbang pendapatan sebesar Rp2,18 triliun bagi Bank Mandiri, naik sebesar 17,6 persen secara tahunan. Di sisi lain, superapp Kopra untuk nasabah bisnis juga mencatat pertumbuhan positif. Volume transaksi Kopra meningkat sebesar 14 persen menjadi 1,1 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp19,9 kuadriliun atau tumbuh 20 persen secara tahunan.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mencatat tren serupa. Aplikasi BRImo kini memiliki 44,4 juta pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp5.067,1 triliun, meningkat sebesar 25,6 persen dibanding tahun lalu. Untuk segmen bisnis, aplikasi Qlola mencatat nilai transaksi sebesar Rp9.317 triliun, melonjak sebesar 35,4 persen.

Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu, menjelaskan bahwa saat ini 99,4 persen transaksi di BRI sudah melalui kanal digital. Menurutnya, capaian ini menunjukkan keberhasilan bank dalam mendorong migrasi nasabah dari layanan konvensional ke digital.

Di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), pertumbuhan juga terlihat signifikan. Melalui BNI Mobile dan superapp Wondr, jumlah pengguna mencapai 10,5 juta dengan volume transaksi sebesar 1,72 miliar, naik sebesar 58 persen secara tahunan. Nilai transaksinya tumbuh sebesar 64 persen menjadi Rp1.886 triliun.

Direktur Treasury & International Banking BNI, Abu Santosa Sudradjat, menyebutkan bahwa strategi digital agresif mendukung peningkatan dana murah (current account saving account/CASA) dan pendapatan berbasis komisi yang berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa capaian ini menjadi awal dari fase pemulihan biaya dana yang lebih sehat dan berkesinambungan.

Posting Komentar

Posting Komentar