P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Translate

KPK Bawa 9 Orang ke Jakarta Usai OTT Gubernur Riau

KPK Bawa 9 Orang ke Jakarta Usai OTT Gubernur Riau

Operasi Tangkap Tangan KPK yang Melibatkan Banyak Tokoh

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di berbagai daerah, termasuk di Riau. Dalam operasi terbaru ini, sebanyak 10 orang ditangkap, salah satunya adalah Gubernur Riau Abdul Wahid. Dari jumlah tersebut, sembilan orang dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun, hingga artikel ini ditulis, mereka belum tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Menurut Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, sejumlah sembilan orang dari 10 orang yang ditangkap akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK. Operasi ini menunjukkan bahwa KPK terus aktif dalam menindak dugaan korupsi yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

OTT KPK pada 2025: Sejumlah Kasus yang Terungkap

Pada tahun 2025, KPK telah melakukan enam kali operasi tangkap tangan. OTT pertama dilakukan di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada Maret 2025. Dalam operasi itu, enam orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka antara lain Nopriansyah selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU; Anggota DPRD OKU Ferlan Juliansyah (FJ), Ketua Komisi III DPRD OKU M Fahrudin (MFR); dan anggota DPRD OKU Sumsel. Selain itu, ada juga dua tersangka dari pihak swasta, yakni MFZ dan ASS.

Operasi kedua dilakukan di Sumatra Utara pada Juni 2025. Dalam operasi ini, enam orang ditangkap, namun hanya lima yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka antara lain Topan Obaja Putra Ginting (Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatra Utara), Rasuli Efendi Siregar (Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Sumatra Utara), Heliyanto (PPK Satker PJN Wilayah I Sumatra Utara), Akhirudin Efendi Siregar (Dirut PT DNG), dan Rayhan Dulasmi Pilang (PT RN).

OTT di Kolaka Timur dan Inhutani V

OTT ketiga dilakukan oleh KPK pada Kamis, 7 Agustus 2025, terkait dugaan korupsi proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur. Setelah operasi ini, KPK menetapkan beberapa tersangka, antara lain Bupati Kolaka Timur Abdul Azis, Andi Lukman Hakim, Ageng Dermanto, Deddy Karnady, dan Arif Rahman.

Sementara itu, OTT keempat melibatkan Dirut Inhutani V Dicky Yuana Rady dan delapan pihak lainnya. Dari sembilan orang yang ditangkap, hanya tiga yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka adalah Dicky Yuana Rady, Aditya (Staf Perizinan SB Grup), dan Djunaidi (PT Paramitra Mulia Langgeng).

OTT Keenam yang Menjerat Mantan Wakil Menteri

OTT keenam KPK berlangsung pada Agustus 2026 dan menjerat mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer. Dalam operasi ini, KPK menetapkan 11 tersangka. Mereka antara lain Irvian Bobby Mahendro, Gerry Aditya Herwanto Putra, Subhan, Anitasari Kusumawati, Immanuel Ebenezer Gerungan, Fahrurozi, Hery Sutanto, Sekasari Kartika Putri, Supriadi, Temurila, dan Miki Mahfud.

Penyidikan Dugaan Korupsi di Petral

Selain kasus-kasus di atas, KPK juga sedang menyidik dugaan korupsi di Petral. Dalam penyidikan ini, ditemukan adanya kerugian negara. Hal ini menunjukkan bahwa KPK terus memperkuat upaya penegakan hukum dan pencegahan korupsi di berbagai sektor.

Posting Komentar

Posting Komentar